Erupsi Merapi

PMI Jateng Siagakan 300 Relawan Kemampuan Khusus di Tiga Kabupaten Terdampak Erupsi Merapi

PMI Provinsi Jawa Tengah telah melakukan koordinasi dan kesiapsiagaan dampak bencana bila terjadi erupsi Merapi. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Pengurus PMI di Jateng saat meninjau tempat pengungsian Merapi di tiga Kabupaten masing-masing di Magelang, Boyolali dan Klaten, Jumat (13/11/2020). 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG
PMI Provinsi Jawa Tengah telah melakukan koordinasi dan kesiapsiagaan dampak bencana bila terjadi erupsi Merapi. 

Data dari Posko PMI Jawa Tengah, hingga hari ini tercatat telah ada 1.435 jiwa yang melakukan pengungsian di 12 lokasi yang tersebar di Kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten.

 
“PMI di Jateng saat ini telah menyiagakan 300 relawan dengan berbagai spesialisasi (kemampuan khusus) seperti pertolongan pertama, evakuasi, medis, dapur umum dan psikososial (dukungan psikologi),” kata Ketua Bidang Penanggulangan Bencana (PB) PMI Jawa Tengah, Sarwa Pramana seperti keterangan tertulis yang diterima Tribun-Pantura.com, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: Rekor Penambahan Kasus Covid-19 Dalam 24 Jam Terjadi Hari Ini, Sehari 5.444 Orang Terinfeksi Corona

Baca juga: Baru Dibuka, Expo Tanaman Hias di Karanganyar Sudah Catatkan Transaksi Rp 210 Juta

Baca juga: Polres Pekalongan Buka Posko Pengaduan Penipuan CPNS Kepala Puskesmas Lebakbarang

Baca juga: Ini Sosok Terkaya di Pilkada Kabupaten Pekalongan 2020

Menurutnya, kesiapsiagaan PMI Jateng tidak lepas sejak ditetapkannya status Gunung Merapi menjadi siaga III pada tanggal 5 November 2020 lalu. 

Bahkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah merekomendasikan untuk menghentikan segala aktivitas penambangan di alur-alur sungai yang mengalir ke Gunung Merapi

Ada empat kabupaten direkomendasikan untuk segera menyiapkan mitigasi bencana, yaitu Kabupaten Magelang, Sleman, Boyolali dan Klaten.

"Maka kami melakukan mitigasi  sekaligus menyediakan peralatan untuk di lokasi tempat evakuasi akhir (TEA) seperti alat cuci tangan portabel, pemeriksaan suhu tubuh, tandon air, serta kendaraan khusus seperti Haglun yang disiagakan di Magelang," bebernya. 

Sementara itu, Kepala Markas PMI Jawa Tengah Mu'rifah menuturkan, PMI Jateng telah melakukan koordinasi dengan 3 PMI  Kabupaten yakni Magelang, Klaten dan Boyolali untuk mengantisipasi segala kemungkinan dengan menyiapkan rencana operasi. 

“PMI Jateng dan 3 PMI Kabupaten telah melakukan koordinasi untuk menyiapkan rencana operasi, sehingga bila ada kejadian bencana, telah ada panduan yang bisa menjadi pedoman seluruh tim dalam memberikan pelayanan dalam penanggulangan bencana,” katanya. 

Lebih lanjut, PMI telah menyiapkan pula logistik bencana berupa family kit 1.500 paket, selimut 1.500 pcs, terpal 1.500 pcs, matras 1.500 pcs, masker 50.000 pcs. 

Disiapkan pula truk tanki air dan mobil listrik untuk kebutuhan gudang logistik.

Baca juga: Lalat hijau jadi petunjuk Sugito Temukan Dua Bunga Bangkai Suweg di Pekarangan Depan Rumah

Baca juga: Dua Anggota DPRD Kota Malang Kecelakaan di Tol Sragen, Satu Meninggal Dunia

Baca juga: Tidak Hanya Manajemen, Suporter PSIS Juga Rugi Finansial Akibat Liga 1 Ditunda

Baca juga: Pemkab Kendal Segera Bangun Pasar Darurat untuk Pedagang Pasar Weleri

Selanjutnya menyiapkan baju hazmat 3.000 pcs dan faceshield 3.000 pcs, untuk mengantisipasi kondisi di lapangan. 

“Logistik tersebut sifatnya untuk mengantisipasi kebutuhan saat terjadi tanggap darurat bencana. 

Bila nantinya terjadi bencana dan membutuhkan personil, kami telah koordinasikan dengan PMI Kabupaten-Kota lain untuk memobilisasi relawannya,” jelasnya.

(Iwn)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved