Berita Purbalingga
Warga Purbalingga Jangan Sampai Terinfeksi Virus Corona, Rumah Sakit Sudah Penuh
Masyarakat Purbalingga diimbau mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Upaya pencegahan ini perlu terus digiatkan.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, PURBALINGGA -Masyarakat Purbalingga diimbau mematuhi protokol kesehatan secara ketat.
Upaya pencegahan ini perlu terus digiatkan.
Masalahnya, ruang isolasi untuk pasien Covid 19 di rumah sakit rata-rata telah penuh.
Angka kasus positif Covid 19 di Kabupaten Purbalingga melonjak dalam sepekan terakhir ini.
Baca juga: Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Tegal Mayoritas Lansia, Tidak Ada Pasien Anak-anak
Baca juga: 4 Kebijakan Kontroversial Menteri Edhy, Salah Satunya Diduga Jadi Penyebab Ia Ditangkap KPK
Baca juga: Resmi, Pemerintah Buka Seleksi Guru PPPK Tahun 2021
Baca juga: Data Nasional Sebut Jateng Tertinggi Kasus Aktif Covid-19, Data Jateng Sebut Lebih Sedikit
Virus itu menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, termasuk tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit.
Sebanyak 25 tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Goeteng Tarunadibrata Purbalingga, terkonfirmasi Covid-19.
Sebanyak 12 orang di antaranya sudah sembuh. Sementara sisanya masih dalam perawatan.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Goeteng Tarunadibrata Purbalingga, dr Sulistya Rini Candra Dewi merinci, dari 25 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid, 3 di antaranya tenaga dokter, 16 perawat, dan sisanya dari ahli gizi, tenaga cleaning service, dan sopir.
Dari 25 pasien Covid 19 itu, hampir semuanya atau 24 orang di antaranya termasuk kategori OTG (Orang Tanpa Gejala).
Dari hasil tracing pihaknya, tenaga kesehatan ini diduga tertular justru dari luar, bukan dari lingkungan rumah sakit.
“Karena kebetulan, ada sejumlah perawat yang tertular oleh suaminya yang bekerja di lain tempat,” kata Rini pada Rapat Sekretariat Tim Satgas Covid-19 Purbalingga, di pringgitan Pendopo Dipokusumo Pemkab Purbalingga, Selasa (24/11/2020) sore.
Pihaknya sangat ketat menerapkan protokol kesehatan bagi tenaga medisnya.
Tenaga medis yang menangani langsung pasien covid menggunakan alat pelindung diri (APD) level 3. Sedangkan tenaga medis yang tidak bersinggungan langsung dengan pasien Covid, semisal yang bertugas di poliklinik menggunakan APD level 2.
Lonjakan kasus covid tinggi, sementara daya tampung rumah sakit terbatas.
Karena itu, Pjs Bupati Sarwa Pramana meminta penerapan protokol kesehatan secara ketat di semua lini, baik perkantoran, pasar, tempat wisata, pertokoan, fasilitas umum dan lainnya.