Berita Otomotif
Bahaya Laten Berkendara di Belakang Truk Besar, Berkaca pada Kecelakaan Maut Tol Cipali
Bahaya Laten Berkendara di Belakang Truk Besar, Berkaca pada Kecelakaan Maut Tol Cipali
"Dia (sopir bus dan truk) sudah bisa memprediksi manuver apa yang diambil sedangkan kita di belakang seperti pakai kacamata gelap, hanya sisi samping bus saja yang kita lihat."
TRIBUNPANTURA.COM, JAKARTA - Tercatat 10 orang tewas setelah mengalami kecelakaan beruntun di Jalan Tol Cipali, Senin (30/11/2020).
Titik lokasinya berada di Km 78+500 yang berada di Kabupaten Purwakarta arah ke Cirebon.
Insiden tersebut melibatkan dua truk tronton dan satu Elf. Berdasarkan penyelidikan polisi, kecelakaan terjadi diakibatkan satu truk tronton berada di barisan paling depan berhenti mendadak akibat mesin yang mati.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Tol Cipali, 10 Orang Tewas, Polisi: Gara-gara Tronton Berhenti Mendadak
Baca juga: Detail Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran, Disergap Bom hingga Penembak Jitu, Mossad Israel Disalahkan
Baca juga: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Terinfeksi Corona: Saya Positif Covid-19, Berdasarkan Tes PCR
Baca juga: Kisah Serka Silvi Effendi, Rela Tinggalkan 2 Anak Balita demi Misi PBB di Lebanon: Ini Tugas Mulia
Kondisi tersebut mengakibatkan truk tronton yang ada di belakang bersama Elf yang 10 penumpangnya menjadi korban, sulit melakukan manuver untuk menghindar hingga akhirnya terjadi insiden tabrakan beruntun.
"Jadi, pertama truk tronton berhenti mendadak karena mesin, setelah itu truk tronton kedua menabrak, setelah itu Elf yang menabrak," ucap Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Eddy Djunaedi, yang dilansir dari RegionalKompas, Senin (30/11/2020).
Berkaca dari kejadian tersebut, Kompas.com sudah beberapa kali membahas soal bahaya laten ketika terlalu lama berkendara di belakang kendaraan besar atau truk.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, pengendara mobil bila terpaksa berkendara di belakang kendaraan yang lebih besar, misalnya truk atau bus, sebisa mungkin jangan terlalu lama.
Kondisi tersebut tanpa disadari akan membuat pengendara mobil cepat merasa mengantuk dan kehilangan fokus dalam berkendara.
Dampaknya, saat terjadi sebuah insiden respons dari pengendara akan sangat lambat.
"Berada di belakang kendaraan besar seperti truk atau pun bus membuat bosan karena kecepatannya rendah dan pandangannya ngeblock (blindspot), sehingga membuat mengantuk," ujar Sony beberapa waktu lalu.
Hal tersebut juga ikut diutarakan oleh pendiri Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu.
Menurut Jusri berkendara di belakang kendaraan yang lebih besar akan sangat menyulitkan karena titik buta menjadi lebih besar.
"Karena kita tidak tahu apa yang terjadi di depan mobil kita."
"Dia (sopir bus dan truk) sudah bisa memprediksi manuver apa yang diambil sedangkan kita di belakang seperti pakai kacamata gelap, hanya sisi samping bus saja yang kita lihat," ucap Jusri.
Lebih lanjut Jusri menjelaskan, saat mengikuti truk dari belakang, apalagi tanpa ada jaga jarak, yang sering terjadi ketika truk melakukan pengereman mobil akan langsung menabrak truk.
Kondisi tersebut akibat pengemudi kurang reaktif.
"Jadi kalau bus mengerem tiba-tiba kita tidak bisa berbuat banyak sebab fase analisa kita jadi sedikit atau waktu persepsi kita mempelajari sesuatu jadi lebih sempit," ucap Jusri. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 10 Orang Tewas di Tol Cipali, Ingat Bahaya Berkendara di Belakang Truk
Baca juga: Cara Klaim Token Listrik Gratis PLN Desember 2020: Login www.pln.co.id atau Bisa Via WA Nomor Ini
Baca juga: Jenazah Korban Kecelakaan Tol Cipali Disambut Huja Tangis, Keluarga Ungkap Firasat Sebelum Musibah
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Jateng Jadi Sorotan Presiden, Begini Respon Gubernur Ganjar
Baca juga: Viral, Daun Pisang di Jember dan Kudus Berwarna Putih, Berkaitan Hal Mistis? Begini Penjelasan Ahli