Berita Semarang

Mas Pur Tukang Ojek Pengkolan Ajak Mahasiswa Buat Konten Kreatif di Medsos

Meski pengguna internet di Indonesia didominasi kaum generasi muda atau milenial, namun rupanya tidak diimbangi dengan pemahaman.

Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Mas Pur atau Fury Setya saat mengisi seminar secara online di hadapan mahasiswa. 

Namun, korban hoaks saat mengakses internet masih tinggi antara 30% - 60%.

Sementara, yang mampu mengenali hoaks, baru di angka 21%-36%.

"Ini artinya literasi digital dibutuhkan, namun belum semua, khususnya generasi milenial, termasuk di dalamnya para pelajar hingga mahasiswa, yang belum paham betul mengenai literasi tersebut," lanjutnya.

Saat ini, tambahnya, literasi dimaknai dalam konteks yang luas, seperti literasi informasi, komputer, sains, budaya, hukum, hingga keuangan, yang semuanya merujuk pada kompetensi lebih dari sekadar baca, tulis, dan hitung.

"Literasi digital sangat penting untuk digencarkan. Memiliki literasi digital yang baik, berarti mampu memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan dan berkomunikasi efektif dengan orang lain, dalam berbagai bentuk."

"Termasuk menciptakan, mengelaborasi, mengkomunikasikan, dan bekerja sesuai dengan aturan etika. Sekaligus memahami kapan dan bagaimana teknologi, harus digunakan agar efektif untuk mencapai tujuan," tandasnya.

Sementara, pembicara lainnya, Furry Setya Raharja, yang juga pemeran Mas Purnomo dalam Sinetron Tukang Ojek Pengkolan (TOP), menjelaskan saat ini sudah terjadi pergeseran budaya akibat adanya teknologi digital.

"Contoh mudahnya, ketika kita dulu teman-teman saling berkumpul di sanggar Teater Gema, lalu membicarakan berbagai hal. Kita sekarang berkumpul namun lebih sering menggunakan gadget."

Baca juga: Innalillahi wa Innailaihi Rajiun, Ulama Kota Tegal Habib Thohir bin Abdullah Alkaff Wafat

Baca juga: Geledah Rumah Tersangka Penembakan Bos Tekstil di Solo, Polisi Temukan Senjata Laras Panjang

Baca juga: Rumah dan Mobil Pejabat Dinkes Hangus Terbakar: Sebelumnya Dapat Ancaman akan Dicelakai

Baca juga: Maheer At-Thuwailibi Ditangkap Polisi Jam 4 Pagi, Pernah Hina Habib Luthfi Serang Nikita Mirzani

"Istilahnya, malam menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh. Jadi percuma juga kita nongkrong, namun ngobrolnya lewat handphone dengan orang lain," papar Furry.

Di satu sisi, keberadaan teknologi digital juga mampu dimanfaatkan dalam menciptakan kreativitas. Peluang untuk mengisi layar sentuh atau ruang digital, sangat luas tak terbatas.

"Saya mulai membuat konten mulai dari musik. Kemudian soal drama, hingga kemudian konten tanya jawab tentang berbagai hal."

"Termasuk dimanfaatkan untuk media pembelajaran. Jadi kreativitas, dalam konten digital ini memudahkan kita. Ini yang harus bisa dimanfaatkan, termasuk oleh para mahasiswa, generasi muda," tandasnya

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved