Berita Banjarnegara
503 Warga Banjarnegara Mengungsi karena Pergerakan Tanah
Curah hujan tinggi memicu pergerakan tanah di sejumlah desa di Kabupaten Banjarnegara.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, BANJARNEGARA-Curah hujan tinggi memicu pergerakan tanah di sejumlah desa di Kabupaten Banjarnegara.
Setidaknya ada 9 lokasi gerakan tanah yang menjadi perhatian serius Pemkab Banjarnegara saat ini.
Ke sembilan lokasi di 9 desa itu meliputi Desa Gumelem Kulon Kecamatan Susukan, Desa Sinduaji Kecamatan Pandanarum, Desa Aribaya, Desa Kalitlaga, Desa Kayuares dan Desa Gumingsir Kecamatan Pagentan, Desa Bantar dan Desa Suwidak Kecamatan Wanayasa dan Desa Dermayasa Kecamatan Pejawaran.
Baca juga: Alami Pekan Terburuk Sebagai Pelatih, Zidane Tetap Fokus Laga Real Madrid Melawan Sevilla
Baca juga: Reaksi Susi Tanggapi Adik Prabowo dan Hotman Paris yang Sebut Kebijakan Larangan Ekspor Benur Salah
Baca juga: Sempat Mandi di Sungai, Warga Dawuhan Purbalingga Ditemukan Tergeletak tak Bernyawa
Baca juga: Ratusan Penyelenggara Pemilu di Jateng Disidang DKPP: Harus Netral dan Bermartabat
Bencana itu terjadi dalam kurun waktu antara tanggal 20 Oktober hingga 3 Desember 2020.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan, kejadian itu telah tertangani oleh pihaknya.
Warga korban bencana alam itu pun telah mengungsi ke tempat saudara yang lebih aman.
Lahan tempat tinggal warga yang mengalami pergerakan akan dikaji kelayakannya oleh ahli.
Jika tidak memungkinkan ditinggali, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara akan memfasitasi relokasi para korban ke lahan yang lebih aman.
"Kalau gak layak ditempati, kami akan sediakan lahan relokasi,"katanya, Jumat (4/12/2020)
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Budi Wahyono mengatakan, total pengungsi karena pergerakan tanah di sembilan desa di Kabupaten Banjarnegara mencapai 503 jiwa atau 157 keluarga.
Terbanyak, gelombang pengungsi dari Desa Kali Tlaga Kecamatan Pagentan, sebanyak 327 jiwa atau 111 keluarga.
Budi mengatakan, pihaknya saat ini fokus pada penanganan pengungsi, penyiapan logistik pengungsi dan penataan posko.
Sementara ini, kebutuhan logistik pengungsi dicukupi oleh BPBD, Dinas Sosial, dan PMI Banjarnegara serta sumbangan masyarakat.
"Untuk tambahan hari ini Dinsos sudah mengajukan bantuan ke provinsi,"katanya. (Aqy)