Berita Karanganyar
Proses Evakuasi Korban Longsor di Karanganyar Berlangsung Dramatis, Keluarga Korban Menangis
Longsor terjadi di RT 1 RW 11 Desa Tengklik Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, Sabtu (5/12/2020) malam.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, KARANGANYAR - Longsor terjadi di RT 1 RW 11 Desa Tengklik Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, Sabtu (5/12/2020) malam.
Narni (52) salah satu korban tertimbun material longsor berhasil dievakuasi oleh tim gabungan, Sabtu (5/11/2020) sekira pukul 23.15.
Saat kejadian, korban sedang wudhu di kamar mandi.
Namun tiba-tiba tebing yang berada di belakang rumah longsor dan menimpa kamar mandi sekaligus tubuh Narni.
Baca juga: Jadwal Pelayanan Donor Darah PMI Kota Semarang Minggu 6 Desember 2020 Buka di Lima Lokasi
Baca juga: Longsor Desa Gripit Banjarnegara Ancam Jalan Provinsi dan Pemukiman
Baca juga: Plasma Darah Penyintas Covid-19 Percepat Penyembuhan, Ganjar Ajak Masyarakat Berdonor Darah
Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Tegal Hari Ini, Minggu (6/12/2020) Ada di Satu Lokasi
Dari pantuan Tribun-Pantura.com, terlihat Tim SAR gabungan, BPBD Karanganyar, relawan, TNI-Polri dan warga sekitar saling bahu membahu saat proses evakuasi .
Medan yang sempit serta tingginya material longsor sempat menjadi kendala dalam proses evakuasi.
Dinginnya cuaca disertai rintik hujan tidak menyurutkan tim gabungan selama proses evakuasi.
Keponakan korban Uud sapaan akrabnya terlihat turut menyaksikan proses jalannya evakuasi.
Namun di sela proses evakuasi, Uud tak kuasa menahan tangis hingga harus dibopong oleh relawan menjauh dari lokasi evakuasi.
Koordintator Lapangan Basarnas Pos Solo, Tri Puji Sugiharto menyampaikan, korban yang tertimbun material longsor berhasil dievakuasi berkat kekompakan tim gabungan, BPBD, TNI-Polri, relawan dan warga sekitar. Proses evakusi berjalan sekitar 2,5 jam.
"Korban wudu dan hendak menjalankan salat. Proses evakuasi berjalan kurang lebih 2,5 jam. Berhasil kita angkat, kita serahkan ke keluarga."
"Kita sudah koordinasi dengan kepolisisan, pemerintah desa dan kecamatan untuk autopsi, ada luka pendarahan bagian wajah karena tertimba reruntuhan bangunan," katanya kepada Tribun-Pantura.com, Sabtu (5/12/2020).
Lanjutnya, korban tertimbun material longsor setinggi 3 meter. Sehingga tim gabungan harus menggali tanah dan mengangkat puing bangunan yang menimpa korban.
"Kondisi korban di bawah puing reruntuhan pondasi, lokasi yang sempit juga menyulitkan proses evakuasi," jelasnya.
Camat Tawangmangu menyampaikan, korban tinggal di rumahnya bersama dua orang anaknya.