Berita Batang

Mengapa Warga Menolak Alih Fungsi Pangkalan Truk Banyuputih Menjadi Islamic Center Batang?

Mengapa Warga Menolak Alih Fungsi Pangkalan Truk Banyuputih Menjadi Islamic Center Batang?

Penulis: budi susanto | Editor: yayan isro roziki
Tribunpantura.com/Budi Susanto
Sejumlah peserta mengikuti rapat terpadu lengkap alih fungsi pangkalan truk Banyuputih menjadi Islamic Center Batang, di Pendopo Kabupaten Batang, Selasa (8/12/2020). 

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Pemkab Batang menggelar rapat terpadu alih fungsi pangkalan truk Banyuputih menjadi Islamic Center Batang. 

Rapat tersebut digelar di Pendopo Kabupaten Batang, dan diikuti jajaran Pemkab, TNI Polri serta perwakilan Desa Banyuputih. 

Beberapa kendala pembangunan Islamic Center Batang dipaparkan dalam rapat koordinasi itu.

Baca juga: Polemik 6 Pengawal Rizieq Tewas Ditembak, Polisi akan Tunjukkan Bukti Video Rekaman CCTV

Baca juga: Banyumas Zona Merah Covid-19, Bupati Ungkap Alasan Enggan Terapkan PSBB: Cuma Sini Saja Tak Efektif

Baca juga: Disporapar Kota Tegal Copot dan Amankan Dermaga Apung dari Terjangan Ombak

Baca juga: Fakta Jatuhnya Pesawat KT-1B Wong Bee di Yogyakarta, Pilot Selamat hingga Investigasi TNI AU

Pasalnya, dalam perjalanan alih fungsi pangkalan truk tersebut menuai penolakan dari sekolompok warga. 

Adapun lahan tersebut milik Pemkab yang direncanakan akan dibangun Islamic Center awal tahun mendatang. 

Pendataan pun sudah dilakukan sebelum dilakukan pembangunan Islamic Center. 

Dijelaskan Kadishub Kabupaten Batang, Murdiyono, Dishub bersama Dinsos, dan DPUPR, serta Satpol PP sudah melakukan sosialisasi dan pendataan awal tahun lalu. 

"Sosialisasi sudah kami lakukan, baik di tingkat desa hingga kecamatan."

"Yang awalnya pada sosialisasi pertama masyarakat setuju, namun pada sosialisasi ke dua sekelompok masyarakat menolak," paparnya, Selasa (8/12/2020).

Dilanjutkannya, terdapat 104 orang yang memanfaatkan adanya pangkalan truk untuk berdagang. 

"Dari total 104, 22 orang penghuni kios, dan 82 pengguna lahan, data itu kami himpun pada Mei lalu," ucapnya. 

Murdiyono menuturkan, dari total tersebut 24 orang menyetujui alih fubgsi lahan, dan sisanya belum ada kejelasan. 

"Untuk sisanya kami berikan waktu sampai akhir tahun ini, karena kami sudah berusaha mendatangi dari pintu ke pintu, namun mereka tidak berkenan menemui kami," paparnya. 

Adapun Kabid Tata Bangunan Lingkungan PUPR Kabupaten Batang, Satrio Rah Wicaksono, menuturkan detail engineering design (DED) Islamic Center Batang sudah selesai. 

"Dan anggaran Rp37 miliar sudah dikeluar untuk membangun Islamic Center. Januari mendatang akan dilakukan lelang, namun sebelum dilakukan pembangunan kami berharap permasalahan penolakan terselesaikan," tambahnya. (bud)

Baca juga: Komnas HAM Bentuk Tim hingga LPSK Siap Beri Pelindungan, Usut 6 Pengawal Rizieq Tewas Ditembak

Baca juga: Matahari Buatan China Berhasil Dinyalakan, 10 Kali Lebih Panas dari Inti Matahari, Ini Bentuknya

Baca juga: Alhamdulillah, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj Dinyatakan Sembuh dari Covid-19

Baca juga: Juliari Tersangka Korupsi, Video Alasan Gus Dur Bubarkan Kemensos Viral, Begini Sejarahnya

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved