Penanganan Corona

Analis Laboratorium PCR di RSUD dr Soeselo Slawi, dr Tegoeh Poedjianto Meninggal Terpapar Covid-19 

RSUD dr Soeselo Slawi kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya yaitu dr Tegoeh Poedjianto Amd.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Proses pemakaman pasien Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti petugas mengenakan pakaian APD lengkap pada Sabtu (12/12/2020) kemarin.  

TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - RSUD dr Soeselo Slawi kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya yaitu dr Tegoeh Poedjianto Amd.

Dia bertugas di bagian analisis Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR).

Beliau meninggal dunia karena terpapar Covid-19 dan sudah dimakamkan pada Sabtu (12/12/2020) kemarin. 

Direktur RSUD dr Soeselo Slawi, Guntur Muhammad Taqwin membenarkan terkait kabar meninggalnya salah satu tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakitnya.

Baca juga: Ban Selip, Livina Tabrak Pembatas Tol Pekalongan, 1 Orang Luka Berat

Baca juga: Kadisdikbud Kendal Imbau Guru Tak Paksakan Pembelajaran Model Home Visit

Baca juga: Prakiraan Cuaca Wonosobo Hari Ini Minggu 13 Desember 2020

Baca juga: Status Bendung Gerak Serayu Pagi Ini di Level Awas, Warga di Hilir Sungai Diminta Waspada

Dijelaskan, dr Tegoeh dinyatakan terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah karena tidak menunjukkan gejala sakit atau orang tanpa gejala (OTG). 

Namun baru menjalani isolasi mandiri selama lima hari, yang bersangkutan dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya memburuk dan meninggal pada Jumat (11/12/2020) malam. 

"Beliau bertugas di bagian analisis Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) RSUD dr Soesilo Slawi. Diketahui dr Tegoeh memiliki komorbid atau penyakit bawaan yaitu diabetes melitus atau kencing manis," ujar Guntur,  pada Tribun-Pantura.com, Minggu (13/12/2020). 

Terkait meninggalnya dr Tegoeh, pihaknya juga telah melakukan tracing dan testing terhadap kontak eratnya. 

Hasilnya, salah satu anaknya juga dinyatakan positif terpapar Covid-19 dan saat ini tengah menjalani perawatan di RSUD dr Soeselo Slawi.

"Sebetulnya jika ditanya kemungkinan beliau terpapar Covid-19 dimana, bisa terpapar dimana saja. Tapi kemungkinan besar beliau tertular saat melakukan aktivitas di tempat kerja," kata Guntur. 

Sementara itu, pada hari yang sama yaitu Sabtu (12/12/2020) kemarin. Ada dua orang lagi yang meninggal dunia diduga terpapar Covid-19

Adapun kedua orang ini, satu merupakan anggota Polri yang bertugas di Polsek Suradadi, dan satu lagi merupakan anggota TNI. 

Keduanya juga dimakamkan dengan prosedur pemakaman jenazah Covid-19

Direktur RSUD Suradadi, Ruszaeni,  membenarkan terkait adanya pasien yang meninggal dan dimakamkan dengan protokol kesehatan. 

Pasien tersebut berinisial DCR (39) dan berprofesi sebagai anggota Polri yang bertugas di Polsek Suradadi, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal.

"Iya betul, yang bersangkutan meninggal pada Sabtu (12/12/2020) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Hasil swab baru keluar Sabtu sore dan hasilnya positif terpapar Covid-19," tutur Ruszaeni. 

Tim Pemakaman Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Tegal, Lugiono mengungkapkan, hari Sabtu (12/12/2020) kemarin ada tiga pemakaman jenazah yang dilakukan dengan prosedur pemakaman jenazah Covid-19.

Baca juga: Aturan Baru Penanganan Covid-19, OTG Cukup Karantina 10 Hari Dinyatakan Sembuh Tanpa Swab Ulang

Baca juga: Bumil dan Bayinya Meninggal, Diduga karena Telat Mendapat Pertolongan, Sempat Ditolak di 7 RS Ini

Baca juga: Suami Bakar Diri Lalu Peluk Sang Istri, Sebelumnya Cekcok di Dalam Kamar, Begini Ceritanya

Baca juga: Sore Hari Hujan Ringan, Prakiraan Cuaca BMKG Pekalongan Raya Minggu 13 Desember 2020

Dua jenazah dimakamkan di wilayah Kecamatan Slawi dan satu jenazah dimakamkan di Desa Jatilawang, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal. 

Adapun pasien yang dimakamkan di wilayah Kecamatan Margasari merupakan anggota TNI yang bertugas di Koramil Bojong. 

Selain dengan menerapkan protokol kesehatan, pemakaman juga dilakukan secara kemiliteran dan dipimpin langsung oleh Dandim 0712/ Tegal Letkol Inf Sutan Pandapotan Siregar.

"Pemakaman kami lakukan secara kedinasan dan tetap menerapkan prokes sesuai aturan. Tapi laporan yang saya terima, hasil swab yang bersangkutan belum keluar. Jadi belum diketahui secara pasti apakah meninggal karena terpapar Covid-19 atau ada faktor lain," pungkasnya. (dta) 

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved