Berita Pendidikan

Kisah Supardi Bangun Sekolah di Pedalaman Pulau Jawa, Iuran Seikhlasnya dan Terima Hasil Bumi

Kisah Supardi Bangun Sekolah di Pedalaman Pulau Jawa, Iuran Seikhlasnya dan Terima Hasil Bumi

Dok MI NURUL ATHFAL
Bangunan baru MI Nurul Athfal. Meski sudah mendapatkan bangunan, mereka kekurangan papan tulis, meja, dan kursi untuk siswa. 

Ada pula warga yang memberikan hasil bumi sebagai infak.

“Untuk honor guru disisihkan dari dana Bantuan Operasional sekolah (BOS), sebulan sekitar Rp 270.000,” tutur dia.

Beberapa waktu lalu, pihaknya dikontak Angkasa Pura II dan Laznas Daarut Tauhid (DT) untuk bantuan ruang kelas.

“Kami memberikan bantuan 3 ruang kelas, 1 ruang guru, dan 1 toilet madrasah."

"Teknisnya diserahkan kepada mitra kami DT,” tutur Direktur Keuangan PT AP II, Wiweko Probojakti.

Direktur Utama Laznas Daarut Tauhid Peduli, M Bascharul Asana mengatakan, pembangunan menghabiskan anggaran Rp328,7 juta.

“Bangunan tersebut sudah diresmikan baru-baru ini,” ungkap Bascharul.

Kebutuhan

Meski sudah memiliki bangunan baru, Supardi mengatakan, sekolahnya masih membutuhkan berbagai perlengkapan.

Misalnya, meja dan kursi untuk siswa serta guru, papan tulis, paping blok halaman madrasah, dan pagar tembok depan madrasah. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Supardi Bangun Sekolah di Daerah Terpencil, Iuran Seikhlasnya dan Terima Hasil Bumi

Baca juga: Angka Kemiskinan Kota Tegal Naik 0,33 Persen di Masa Pandemi Covid-19, Ini Keterangan Dedy Yon

Baca juga: Kapan Izin Edar Vaksin COvid-19 Terbit? Begini Penjelasan BPOM

Baca juga: Ingin Berlibur ke Kota Tegal saat Nataru? Wisatawan Luar Kota Wajib Bawa Keterangan Ini

Baca juga: Viral Video Wanita Bermasker Curi Perhiasan di Toko Emas Pekalongan, Polisi: Senilai Rp19 Juta

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved