Penanganan Corona

Kisah Mama Muda Pengambil Spesimen Swab di Tegal: Dihantui Covid-19, Selalu Khawatrikan Anak

Kisah Mama Muda Pengambil Spesimen Swab di Tegal: Dihantui Covid-19, Selalu Khawatrikan Anak

Tribunpantura.com/Fajar Bahruddin Achmad
Seorang tenaga medis melintas di depan ruang isolasi pasien suspek Covid-19 di RSUD Kardinah Kota Tegal. 

TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Bertugas sebagai tenaga medis di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, tentu memiliki resiko yang besar. 

Mereka sehari-hari ada di garda terdepan untuk bertemu dan merawat pasien terkonfirmasi Covid-19. 

Meski begitu, tenaga medis tetaplah manusia biasa. Mereka punya rasa takut dan khawatir jika terpapar Covid-19.

Baca juga: Kejutan Jokowi Umumkan Reshuffle Kabinet, Ada 6 Menteri Baru, Gus Tutut Jadi Menag, Risma Mensos

Baca juga: Keluarga Pasien di Banyumas Gugat RS Dadi Keluarga Karena Tak Terima Dicovidkan

Baca juga: APTRI Meradang, karena PTPN Grup Jual Gula Putih Murah: Sangat Tidak Menguntungkan Petani

Baca juga: Ingin Menginap di Objek Wisata Guci Tegal saat Nataru? Ini 7 Rekomendasi Penginapan dan Harganya

Bahkan mereka lebih khawatir jika keluarga dan anak-anaknya di rumah ikut terpapar.

Hal itu seperti yang dirasakan Rozana (28), warga Kelurahan Kemandungan, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal

Dia adalah ibu muda dengan satu anak yang bekerja sebagai analis laboratorium di RSUD Kardinah Kota Tegal

Rozana mengatakan, pekerjaannya sehari-hari adalah mengambil spesimen swab test pasien terkonfirmasi dan suspek Covid-19. 

Dalam sehari ada sebanyak 20 pasien yang dilakukan pengambilan spesimen. 

Ia dan rekan-rekannya berkeliling ke ruang isolasi untuk mengambil lendir di hidung atau tenggorokan pasien. 

Ia mengatakan, kesulitan dalam pekerjaannya saat harus menggunakan alat pelindung diri (APD) terlalu lama. 

"Kesulitannya itu kalau sudah lama pakai hazmat, mulai sesak. Pakai APD kan kencang semua. Jadi harus cepat-cepat," kata Rozana kepada tribunpantura.com, Selasa (22/12/2020).

Pernah terpapar Covid-19 

Meski sudah memakai APD lengkap, Rozana mengaku pernah terpapar Covid-19. 

Ia mulanya dinyatakan terkonfirmasi dengan status orang tanpa gejala (OTG). 

Selama itu, ia menjalani isolasi mandiri di rumah sendirian. 

Orangtua dan anaknya yang masih berusia 2 tahun harus mengungungsi terlebih dahulu di rumah saudara. 

Namun empat hari isolasi di rumah, ia mengalami gejala sesak nafas. 

"Awalnya tidak ada gejala apa-apa. Beberapa hari kemudian malah sesak dan batuk, akhirnya saya dirawat di RSUD Kardinah," katanya. 

Rozana mengatakan, selama bertugas sebagai analis kesehatan, yang ia khawatirkan adalah keluarga dan anaknya. 

Kekhawatiran itu juga dirasakan saat ia dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. 

Ia bahkan sempat drop kepikiran anak dan keluarganya. 

Namun ia bersyukur keluarganya dinyatakan negatif Covid-19. 

Rozana mengatakan, motivasi dari keluarga sangat membantu penyembuhan pasien Covid-19. 

"Sempat down, kepikiran di rumah punya anak, punya keluarga. Tapi ibu memberikan motivasi, agar saya cepat sehat dan hasil swabnya negatif. Alhamdulillah hasil swab test negatif," ungkapnya. 

Rozana bersyukur, meski ia terkonfirmasi namun anak dan keluarganya tidak ada yang terpapar Covid-19. 

Ia mengaku selalu berhati-hati baik di tempat kerja maupun di rumah. 

Anjuran penerapan protokol kesehatan dan keamanan dalam bertugas selalu diterapkan. 

Menurut Rozana, setelah tugas selesai ia selalu mandi sebelum pulang ke rumah. 

Kemudian sesampainya di rumah ia mandi kembali sebelum bertemu keluarga. 

"Tiap pulang kerja saya ketemu anak. Yang penting habis tugas mandi, sampai rumah mandi lagi. Trus di rumah sering-sering cuci tangan," jelasnya. (fba)

Baca juga: Nelayan Roban Timur Sebut Ekosistem Laut Rusak karena PLTU Batang: Tangkapan Kami Makin Sedikit

Baca juga: Tanggul di Pantai Sari Pekalongan Selesai Diperbaiki, 10 Hari Pengerjaan Telan Dana Rp200 Juta

Baca juga: Gus Tutut Kaget Ditunjuk Jokowi Menag: Mimpi Terliar Saya, Tak Terbayang Jadi Menteri Agama

Baca juga: 3 Bidan di Puskesmas Kedungwuni II Positif Covid-19, Pelayanan Persalinan Tutup 10 Hari

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved