Berita Jateng
Sulitnya Terapkan Tes Antigen Penumpang Angkutan Darat, Ganjar: Ngeyel, Lebih Baik Tak Pulang
Sulitnya Terapkan Tes Antigen Penumpang Angkutan Darat, Ganjar: Ngeyel, Lebih Baik Tak Pulang
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: yayan isro roziki
"Kalau ngeyel, kan dirimu tidak pernah tahu sakit atau tidak. Kalau ngeyel lebih baik tidak pulang."
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Mereka yang melakukan perjalanan udara, laut, dan kereta api wajib melakukan rapid test antigen.
Regulasi itu tertuang melalui Surat Edaran Satgas Penanganan Covid Nomor 3 tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Orang Selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 dalam masa pandemi corona Covid-19.
Namun, aturan itu tidak berlaku bagi mereka yang hendak liburan dengan menggunakan kendaraan pribadi via transportasi darat.
Baca juga: Misa Natal di Gereja Katolik HKY Tegal Berlangsung Khidmat, Ketat Terapkan Protokol Kesehatan
Baca juga: Iki Cak-Wir: Oleh-oleh Baru Khas Kota Pekalongan, Hanya Bisa Didapatkan di Sini Lho
Baca juga: Target Pengambilan Sampling Swab Antigen Pengguna Tol Trans Jawa Batang Terpenuhi, Begini Hasilnya
Baca juga: Pesan Damai dari Solo, Habib Hasan Bagikan Bingkisan kepada Umat Nasrani saat Jelang Natal
Juga untuk mereka yang menggunakan kendaraan umum via darat, termasuk mobil travel.
Untuk orang dengan perjalanan jenis ini, SE tersebut hanya memberikan imbauan untuk melakukan rapid test antigen tersebut.
"Udara, laut, kereta api (urusan) selesai. Tinggal bus, travel, kendaraan pribadi."
"Ini ada potensi kucing-kucingan seperti waktu Lebaran," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis (24/12/2020).
Pemerintah yang bekerja sama dengan kepolisian dan sejumlah pihak, bisa mengoptimalkan tes antigen di beberapa check point. Semisal di area rehat atau rest area jalan tol atau titik tertentu untuk dilakukan operasi yustisi.
"Random test antigen di check point, setidaknya ini optimal yang bisa dilakukan," jelasnya.
Seperti diketahui, warga yang akan bepergian diminta melakukan tes antigen.
Bahkan, Ganjar mewajibkan tes tersebut untuk mencegah bertambahnya kasus orang yang terpapar covid.
"Kalau saya mewajibkan. Kami ingin menyelematkan mereka dan orang yang akan didatangi. Makanya butuh kesadaran."
"Kalau ngeyel, kan dirimu tidak pernah tahu sakit atau tidak. Kalau ngeyel lebih baik tidak pulang."
"Ayo liburan di rumah saja. Di rumah aman," tandasnya.
Ia khawatir jika tidak ada pengetatan semacam itu untuk membatasi mobilitas masyarakat, bisa- bisa kasus aktif covid bertambah.
Berkasus pada saat libur panjang Oktober 2020 kemarin. Setelah itu, kasus aktif melonjak signifikan.
Kasus menyedihkan contohnya juga terjadi di Sragen ketika ada orang bepergian dari Jakarta, sekeluarga tertular dan akhirnya meninggal.