Berita Batang
Selain Investasi, Pemkab Batang Akan Fokuskan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan
Rata-rata angka lama sekolah di Kabupaten Batang mencapai 6,87 tahun. Angka tersebut mengalami peningkatan dari 2019 lalu.
Penulis: budi susanto | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Rata-rata angka lama sekolah di Kabupaten Batang mencapai 6,87 tahun.
Angka tersebut mengalami peningkatan dari 2019 lalu.
Adapun pada 2019 rata-rata angka lama sekolah di Kabupaten Batang 6,63 tahun.
Meski mengalami peningkatan, namun Pemkab merasa kurang.
Baca juga: Hindari Kerumunan Saat Perayaan Tahun Baru, Objek Wisata di Kabupaten Tegal Tutup Tiga Hari
Baca juga: Emosi Ditegur Tak Pakai Masker, Pria Ini Ludahi Petugas SPBU Unika Semarang
Baca juga: Nelayan Roban Kabupaten Batang Bantah Melakukan Aktifitas Mencari Ikan di Zona Larangan PLTU
Baca juga: Misa Natal di Gereja Katolik Santo Yosef dan GKJ Mejasem Tegal Terapkan Sistem Shift
Pasalnya angka lama sekolah menjadi satu di antara indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Adapun pada 2020 Kabupaten Batang menempati urutan ke 30 dari 35 kabupaten kota di Jateng terkait capaian IPM.
IPM yang diperoleh Kabupaten Batang mencapai 68,65 naik 0,23 dari raihan IPM 2019.
Guna mendongkrak hal itu, Bupati Batang Wihaji, meminta Disdikbud untuk menggelar program sekolah.
"Kalau dihitung, rata-rata angka lama sekolah di Kabupaten Batang hanya sampai SD, hal itu perlu ditindak lanjuti," paparnya, Jumat (25/12/2020).
Dilanjutkannya, jika angka lama sekolah bisa ditingkatan, IPM Kabupaten Batang akan ikut terdongkrak.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Kendal Hari Ini Jumat 25 Desember 2020
Baca juga: Doa Veronica di Malam Natal, Semua Umat Diberi Kesehatan
Baca juga: Pesan Natal Romo Markus untuk Umat Katolik di Kota Tegal
"Kami akan fokuskan program sekolah atau paket C ke sejumlah wilayah. Mungkin pelaksanaannya menunggu situasi aman, atau setelah pembelajaran tatap muka boleh digelar," ucapnya.
Ditambahkannya, sasaran awal program tersebut bisa dijalankan Kecamatan Bandar, Reban, dan Blado.
"Yang penting sekolah, sekolah dan sekolah, agar masyarakat bisa lebih sejahtera lewat ilmu," tambahnya. (*)