Berita Regional

Tak Mau Kelahi, Remaja 17 Tahun Tewas Dikeryok Geng Motor, Ibu Korban Ungkap Percakapan Terakhir

Tak Mau Kelahi, Remaja 17 Tahun Tewas Dikeryok Geng Motor, Ibu Korban Ungkap Percakapan Terakhir

Tribun Palu
Ilustrasi aksi pengeroyokan terhadap seorang pemuda, hingga korban tewas. 

Tak acuhkan ajakan berkelahi, pemuda 17 tahun berinisial ZS justru tewas dikeroyok geng motor. Ibu korban mengungkap percakapan terkahir dengan sang putra sebelum peristiwa naas itu terjadi.

TRIBUNPANTURA.COM - Seorang remaja berinisial ZS (17) tewas mengenaskan setelah dikeroyok komplotan geng motor di Lorong VII, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang pada Kamis (10/12/2020) malam.

Polisi menangkap 3 orang tersangka dan melakukan pengejaran terhadap 7 orang tersangka lainnya.

Para pelaku diancam hukuman 15 tahun penjara.

Baca juga: Oknum PNS Gantung Diri setelah Bacok 2 Tetangganya, 1 Korban Tewas, Polisi: Diduga Motif Asmara

Baca juga: Resmi, Tempat Wisata di Kabupaten Tegal Hanya Tutup 2 Hari, Tahun Baru Sudah Buka Kembali

Baca juga: Penyadap Getah Pinus Ditemukan Tewas di Hutan Paninggaran Pekalongan, Polisi Ungkap Hal Ini

Baca juga: OJK Tegal Catat Ada Peningkatan Aduan Masyarakat di Masa Covid-19, Terbanyak soal Kredit

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko, mengatakan penganiayaan itu terjadi saat korban membonceng rekannya berinisial RS melintas di Lorong VII, Desa Sei Rotan sekitar pukul 23.00 WIB.

Saat itu mereka salah satu tersangka berinisial J (DPO) memanggil dan menghentikan mereka.

"Kemudian J mengatakan, 'sudah lama kutunggu-tunggu ini pas jumpa. Malam ini kau kalau mau ngetes ayo jumpa di pabrik kita malam ini'. Itu kata-kata yang disampaikan saksi RS, itu perkataan J," katanya saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan pada Senin (28/12/2020) sore.

Korban tak tanggapi ajakan berkelahi

Dijelaskannya, saat itu korban hanya diam saja. Hingga kemudian terjadi keributan.

Tersangka J dan komplotannya memukuli korban.

RS saat itu mencoba menenangkan kedua belah pihak namun dikejar oleh tersangka TBK (DPO).

Selanjutnya korban yang sudah terjatuh diangkat oleh salah satu tersangka ke sepeda motornya lalu dibawa ke pinggir Sungai Bakaran Batu.

Di pinggir sungai itu, korban dianiaya lagi secara membabi buta.

Riko kemudian menyebutkan 10 nama tersangka.

Korban selanjutnya dibawa oleh saksi berinisial D ke klinik di Batangkuis untuk mendapatkan pertolongan medis.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved