Berita Batang

Mengenang Kerusuhan Antarpetani di Wilayah Perbatasan Batang-Banjarnegara, Wihaji: Ada Rasa Iri

Mengenang Kerusuhan Antarpetani di Wilayah Perbatasan Batang-Banjarnegara, Wihaji: Ada Rasa Iri

Penulis: budi susanto | Editor: yayan isro roziki
Dok tribunpantura.com
  Sisa-sisa pembakaran gubuk petani dan perusakan lahan di Desa Gerlang, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, yang sempat didokumentasikan Tribunpantura.com sekitar setahun tahun lalu.  

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Ingatan Slamet Kajar, warga Desa Gerlang, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, mengenai mencengakamnya suasana desa Oktober 2019 lalu masih kuat. 

Slamet juga mengingat banyak petugas dari TNI-Polri yang diterjunkan untuk siaga di desa selama hampir dua pekan. 

Hal itu lantaran terjadi konflik antarpetani di perbatasan Kabupaten Batang dan Banjarnegara.

Baca juga: Tren Penularan Covid-19 Naik, Anies Perpanjang PSBB Transisi Jakarta hingga 17 Januari 2021

Baca juga: Detik-detik Bocah 12 Tahun Diserang Buaya saat Berenang, Berhasil Selamat karena Lakukan Ini

Baca juga: Sah! Presiden Jokowi Teken PP Kebiri Predator Seksual terhadap Anak

Baca juga: Eksotisme Curug Bendo di Doro Kabupaten Pekalongan, Paduan Air Terjun dan Sungai di Alam yang Asri

Bahkan konflik yang belum jelas sebabnya itu, membuat massa melakukan perusakan lahan pertanian kentang dan gubuk milik petani. 

Kerugian atas insiden itu pun ditaksir hampir Rp 1 miliar, karena 48 gubuk yang berisi alat pertanian dibakar dan puluhan hektar areal pertanian kentang rusak. 

Diketahui tanah di Desa Gerlang merupakan tanah bertuah, pasalnya, perputaran uang yang memanfaatkan lahan lewat pertanian kentang di desa tersebut bisa mencapai Rp23 miliar setiap bulannya. 

Dengan luasan sekitar 1.928 hektar, mayoritas pendukung menggarap lahan yang sebagian milik Perhutani. 

Slamet menuturkan, saat insiden tersebut terjadi, ada sejumlah massa mendatangi desa dan menuju ke lahan pertanian. 

"Mereka dari mana kami juga belum jelas, namun ada warga yang bilang mereka dari Banjarnegara," jelasnya kepada Tribunpantura.com, Senin (4/1/2021).

Raut muka Slamet pun semakin menjadi-jadi saat ia menceritakan massa membakar puluhan gubuk dan merusak lahan kentang. 

"48 gubuk milik warga desa ludes dibakar, padahal di dalamnya berisi alat pertanian dan pupuk. Mereka merusak areal kentang," ujarnya. 

Meski sudah satu tahun berlalu, namun kekesalan atas peristiwa tersebut tak bisa disembunyukan Slamet. 

"Untung tidak ada korban jiwa, padahal waktu itu warga Gerlang juga sudah bersiap. Kami siap kalau bertaruh nyawa," tuturnya. 

Informasi yang dihimpun Tribunpantura.com, seusai terjadi insiden tersebut, Pemkab Batang dan Banjarnegara menggelar pertemuan.

Pertemuan tersebut diadakan di Kecamatan Karangkobar Banjarnegara, dan dihadiri Bupati Batang Wihaji beserta Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, serta jajaran TNI-Polri.

Dalam pertemuan, Bupati Banjarnegara bersedia mengganti kerugian sekitar Rp 1 miliar atas insiden tersebut.

Meski sudah memperoleh titik temu, namun saat itu anggota Kodim 0736 Batang, dan Polres Batang masih disiagakan.

Bahkan petugas bergantian untuk berjaga di Desa Gerlang selama hampir dua pekan untuk meredam massa. 

Terpisah Bupati Batang Wihaji saat dikonfirmasi juga mengungkap kejadian tersebut dipicu adanya rasa iri antar pentani di perbatasan.

"Memang harus ada pemahaman bersama mengenai alam, stag holder juga harus memberi edukasi agar tidak lagi terjadi konflik serupa," imbuhnya.

Ia menambahkan, kesadaran akan menjaga alam sangat dibutuhkan, karena wilayah atas Kabupaten Batang sering terjadi gesekan.

"Kadang ada yang menggarap lahan Perhutani, namun dibiarkan. Sedangkan di sisi lain ada yang ditindak. Hal itu memicu gesekan," tambahnya. (bud)

Baca juga: Resmikan Terusan Bojonegoro-Blora yang Dibangun dari Dana Patungan 2 Kabupaten, Ini Kata Mensesneg

Baca juga: Kepala Dispermades Kabupaten Tegal Meninggal di RSUP Kariadi, Paru-parunya Ruksa karena Covid-19

Baca juga: Banyak yang Gagal Panen, Harga Durian Lokal Pododadi Pekalongan Naik Drastis, Wadiyo: Alhamdulillah

Baca juga: Demi Nikahi Janda Kaya S 4 Tahun Jadi TNI Gadungan, Mengaku Marinir, Ditangkap di Rumah Istri

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved