Berita Slawi

Kisah Ayah Ditegal Bawa Jenazah Bayinya Mengendari Motor

Sambil sesekali menyeka air matanya, Muhammad Jaenal Amin (24) menemui Bupati Tegal Umi Azizah, menceritakan anaknya yang meninggal di RSI PKU.

Editor: Rival Almanaf
Tribun-Pantura.com/ Desta
Muhammad Jaenal Amin (24) bersama sang paman Lukman, saat  menemui Bupati Tegal Umi Azizah, di ruang kerja Bupati Selasa (5/1/2021) sore. Ia mengadu kepada Bupati Umi terkait kematian anaknya yang janggal dan pelayanan RSI PKU Muhammadiyah Singkil Adiwerna yang menurutnya mengecewakan. 

"Tapi saya tidak punya uang dan saya bilang kalau proses persalinan sudah ditanggung BPJS."

"Akhirnya saya memberikan uang Rp 500 ribu dan KTP, tapi setelah BPJS diproses uang dan KTP dikembalikan."

"Saya hanya berharap dari pihak rumah sakit ada iktikad baik ke saya dan isteri, minimal mengucapkan rasa belasungkawa," harap Amin.

Setelah mendengarkan aduan dan keluh kesah dari warga nya, Bupati Umi, langsung merespon dan berusaha membantu yaitu dengan menghubungi Kepala Dinkes Kabupaten Tegal, Hendadi Setiadji, untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Kebetulan Hendadi juga merupakan salah satu pengurus di RSI PKU Muhammadiyah Singkil Adiwerna.

"Jujur saya turut sedih mendengar cerita dari saudara Amin, dan saya akan berusaha membantu dengan menjembatani ke pihak yang berkompeten yaitu Kepala Dinkes. Saya berpesan kepada Amin dan keluarga untuk sabar dan tabah, untuk masalah uang yang Rp 4 juta tidak perlu dipusingkan," papar Umi.

Sementara itu, Umi juga memberikan pengertian kepada Amin dan Lukman, bahwa RSI PKU Muhammadiyah Singkil merupakan rumah sakit swasta, jadi bukan kewenangan Pemkab Tegal.

Namun disini, Umi tetap menerima aduan dari warganya karena rumah sakit tersebut lokasinya juga di Kabupaten Tegal.

Selanjutnya akan ditindaklanjuti dan berkoordinasi dengan Kepala Dinkes Kabupaten Tegal.

"Rumah sakit yang ada di bawah wewenang kami hanya dua yaitu RSUD dr Soeselo Slawi dan RSUD Suradadi. Selain dua itu di luar wewenang kami, sehingga kami juga tidak bisa bertindak terlalu jauh. Tapi saya sudah sampaikan ke Kepala Dinkes dan semoga masalah ini bisa terselesaikan secara kekeluargaan," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Wakil Direktur Pelayanan Medis RSI PKU Muhammadiyah Singkil Adiwerna, Abdurrahman, memberikan tanggapan bahwa pihaknya sudah menawarkan kepada keluarga supaya jenazah dibawa pulang menggunakan mobil ambulan.

Adapun terkait adanya luka gores di tubuh bayi, ia tidak berwenang menjelaskan karena hanya dokter yang bisa menjelaskan luka tersebut disebabkan oleh apa.

"Kami sudah menawarkan mobil ambulan, tapi dari pihak keluarga yang tidak berkenan. Sehingga kami juga tidak memaksa," pungkasnya. (dta)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved