Berita Banyumas

Takut Tertular Virus Corona Warga Banyumas Ini Tutup Rumahnya Dengan Pagar Seng, Hingga Pasang CCTV

Agar tidak tertular dari virus Corona, upaya yang biasa dilakukan adalah dengan penerapan 3 M (memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan).

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rival Almanaf
Tribun-Pantura.com/ Permata Putra Sejati
Sabar Suharno (45), Warga RT 2 RW 10, Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas memasang seng keliling dirumahnya karena takut tertular virus Corona, pada Jumat (8/1/2021). 

TRIBUN-PANTURA.COM, PURWOKERTO - Agar tidak tertular dari virus Corona, upaya yang biasa dilakukan adalah dengan penerapan 3 M (memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan).

Penerapan 3 M rasanya belum cukup bagi Sabar Suharno (45), Warga RT 2 RW 10, Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas yang memilih memasang pagar seng keliling dirumahnya.

Ketakutan yang begitu berlebih membuatnya berinisiatif memasang seng berukuran 12 x 9 meter hingga menutup keseluruhan halaman depan dan sampingnya.

Cara ini dilakukannya sudah sekitar dua minggu demi menjaga keluarganya tidak tertular Covid-19.

Baca juga: Transaksi Sabu di Pinggir Jalan Pantura, Warga Weleri Diringkus Satres Narkoba Polres Kendal

Baca juga: Sempat Kecewakan Ibu Karena Jadi Pemulung Setelah Lulus Kuliah, Pria Ini Kini Raih Kalpataru

Baca juga: Tanggapi Naiknya Harga Kedelai di Kabupaten Tegal, Suspriyanti: Kami Sudah Melapor ke Provinsi

Baca juga: Berikut Daftar Jalan di Kota Semarang yang Ditutup Selama PSBB Jawa Bali, Tidak Semua Tutup 24 Jam

Bahkan untuk memantau pergerakan orang luar yang akan masuk dan berlalu-lalang di depan rumahnya, Sabar memasang CCTV di setiap sudut rumahnya.

Jendela-jendela rumah yang langsung menghadap keluar juga ditutup dengan seng.

Untuk kebutuhan makan sehari-hari dia mengaku membeli pada pedagang makanan keliling dari dalam seng dan anaknya biasa membeli makanan secara online.

Dia mengaku akan menutup rumahnya menggunakan seng sampai ada keputusan Corona telah terkendali.

"Dikatakan sumpek, ya sumpek, tapi saya tetap menyediakan ruang terbuka untuk saya berjemur saat pagi hari," ujarnya kepada Tribun-Pantura.com, Jumat (8/1/2021).

Sabar mengungkapkan jika ketakutannya itu bukan tanpa alasan.

Dia berpatokan dengan data yang disuguhkan pemerintah dan kondisi di Banyumas dimana kasus Covid-19 menanjak drastis.

"Setahu saya di desa sini sudah hampir 50 orang yang positif.

Artinya virus ini sangat dekat dan nyata," ucapnya.

Selain karena alasan data jumlah kasus positif semakin banyak di Banyumas, alasan lain adalah karena keinginannya menjaga salah satu anaknya yang akan pergi ke Mesir.

"Dua anak saya hafizd, salah satunya akan pergi ke Mesir dalam waktu dekat ini untuk belajar jadi saya ingin melindungi dia," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved