Berita Tegal

Tanggapi Naiknya Harga Kedelai di Kabupaten Tegal, Suspriyanti: Kami Sudah Melapor ke Provinsi

Naiknya harga kedelai di pasaran, membuat para produsen atau pun pedagang yang memanfaatkan kedelai sebagai bahan dasar terkena imbasnya. 

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
Tribun-Pantura.com/ Desta
Karyawan sedang membersihkan kedelai di rumah produsen tempe yang beralamat di Desa Debong Wetan, RT 5 RW 1, Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal, Kamis (7/1/2021) kemarin.  

TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Naiknya harga kedelai di pasaran, membuat para produsen atau pun pedagang yang memanfaatkan kedelai sebagai bahan dasar terkena imbasnya. 

Ada yang harus mengurangi jumlah produksi karena biaya yang naik, bahkan ada yang terpaksa mengurangi ukuran tebal tempe nya supaya tetap bisa bertahan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindag) Kabupaten Tegal Suspriyanti, membenarkan kedelai saat ini sedang mengalami kenaikan harga di pasaran.

Dan itu terjadi bukan hanya di Kabupaten Tegal saja, beberapa daerah lain di Indonesia juga sama.

Baca juga: Berikut Daftar Jalan di Kota Semarang yang Ditutup Selama PSBB Jawa Bali, Tidak Semua Tutup 24 Jam

Baca juga: Kapolri Terbitkan Telegram, Kerahkan Personel untuk Penegakan PSBB Jawa Bali

Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Hari ini, Mengalami Penurunan Rp 2.000 Berikut Daftar Lengkapnya

Baca juga: Kepemimpinan Wasit di Laga Juve vs Milan Dikritisi, Pengadil Dapat Nilai 4 dari 10

Karena saat ini komoditas kedelai masih mengandalkan impor dari USA.

Sehingga imbasnya, harga juga menyesuaikan kondisi dari tingkat importir kedelai.

"Kami rutin melaksanakan pantauan stok dan harga setiap harinya."

"Namun  kenapa saat ini harga kedelai naik, karena dari tingkat distributor pun harganya naik."

"Penyebabnya dari tingkat importir juga menaikkan harga kedelai, mengingat komoditas kedelai masih mengandalkan impor dari USA," jelas Suspriyanti, pada Tribun-Pantura.com, Jumat (8/1/2021).

Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal pun tidak tinggal diam mengetahui kondisi tersebut. 

Langkah awal yang dilakukan yaitu berkoordinasi dan melaporkan kondisi kenaikan harga kedelai ke Disperindag tingkat Provinsi. 

Harapannya tentu supaya bisa diteruskan ke tingkat pusat yaitu Kementerian Perdagangan RI.

Meski harga kedelai sedang naik, diakui oleh Suspriyanti terkait stok masih aman dan cukup. 

"Kami sudah menindaklanjuti dengan mengirim laporan ke tingkat Provinsi. Harapannya bisa segera diteruskan ke Kementerian Perdagangan, karena kebijakan impor yang mengatur atau berwenang adalah Kementerian Perdagangan," tuturnya.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, dampak dari naiknya harga kedelai di beberapa daerah termasuk di Kabupaten Tegal, membuat produsen tempe terpaksa mengurangi ukuran tempe nya yang biasa 8cm sekarang dikurangi menjadi 7cm, jadi ada pengurangan tebal 1cm.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved