Jembatan Kereta Api Putus
Siti Dengar Dentuman Keras saat Jembatan Kereta Api di Brebes Putus: Saya Kira Bukit Longsor
Siti Dengar Dentuman Keras saat Jembatan Kereta Api di Brebes Putus: Saya Kira Bukit Longsor
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: yayan isro roziki
Seorang warga, Siti Khoirunnisa, mengaku mendengat dentuman keras saat jembatan kereta api di Brebes putus. Mulanya, ia dan warga lain mengira itu suara bukit longsor.
TRIBUNPANTURA.COM, BREBES - Jembatan kereta api di Tonjong, Kabupaten Brebes, putus akibat hujan deras yang terjadi pada, Senin (11/1/2021).
Hujan deras yang mengakibatkan meluapnya air sungai tersebut diduga menyebabkan dasar kontruksi pilar jembatan roboh.
Putusnya jembatan kereta api jalur hulu Linggapura-Bumiayu itu diperkirakan pukul 21.45 WIB.
Baca juga: Jembatan Kereta Api Putus Diterjang Banjir di Brebes, Perjalanan KA Jakarta-Surabaya Terganggu
Baca juga: Pura-pura Dibegal, Terluka dan Lupa Ingatan, Ternyata Pria Ini Takut Istri
Baca juga: Komjen Listyo Sigit Calon Kuat Kapolri Baru, Mantan Kapolresta Solo: Hoaks Menurut Saya
Baca juga: Kronologi Putusnya Jembatan Kereta Api di Brebes, Pondasi Digerus Derasnya Arus Sungai Glagah
Sementara untuk jalur hilir tidak mengalami kerusakan.
Seorang warga, Siti Khoirinnisa (39) mengatakan, jembatan tersebut putus kemarin malam.
Ia dan warga lainnya mendengar suara yang sangat keras.
Semula menurut Siti, warga mengira ada tanah longsor.
Karena di desanya memang langganan logsor.
Selain itu, kejadian tersebut juga menyebabkan rumah di satu rukun tanngga (RT) bergetar seperti terjadi gempa bumi.
"Dengar suara keras, terus ibu-ibu dan bapak-bapak langsung lari ke bawah."
"Dikiranya ada bukit longsor, tahunya jembatan. Suaranya dem!" kata Siti kepada tribunpantura.com, Selasa (12/1/2021).
Siti dan warga lainnya bersyukur, tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Ia mengatakan, kemarin memang terjadi hujan lebat sejak pukul 15.30.
"Iya hujan lebat, malah sawah-sawah sampai banjir," ungkapnya.
Pelakhar Manajer Humas Daop 5 Purwokerto, Suyud Harjanto mengatakan, jembatan kereta api yang putus memiliki tinggi sekira 22 meter dengan panjang 110 meter.
Jembatan kereta api yang putus adalah jalur hulu.
Sementara jalur hulir tidak terjadi kerusakan.
Ia mengatakan, putusnya jembatan karena banjir yang terjadi di Sungai Glagah.
Menurutnya diduga luapan air sungai menyebabkan pondasi bangunan tergerus.
Ia bersyukur dalam kejadian tersebut tidak ada korban luka maupun jiwa.
"Kerugian, kami belum bisa menyampaikan. Intinya yang penting kereta api bisa berjalan dengan normal," ungkapnya. (fba)
Baca juga: Jembatan Kereta Putus di Brebes, KA Tegal-Purwokerto Dibatalkan, Ini Daftar Kereta yang Terdampak
Baca juga: Harun Yahya Pendakwah Turki Tolak Evolusi Darwin Dihukum 1.075 Tahun Penjara, karena Kejahatan Seks
Baca juga: KNKT Kantongi Transkrip Pembicaraan Pilot Sriwijaya Air SJ 182, Pesawat Sempat Keluar Jalur
Baca juga: PPATK Bekukan 87 Rekening Milik FPI dan Afiliasinya, Termasuk Milik Rizieq Shihab dan Munarman