Berita Batang
12 Nelayan Batang yang Hilang Belum Ditemukan, Wihaji Siap Lakukan Pencarian Gunakan Helikopter
12 ABK Asal Batang yang Hilang Belum Ditemukan, Wihaji Siap Lakukan Pencarian Gunakan Helikopter
Penulis: dina indriani | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - 12 nelayan asal Kabupaten Batang yang menjadi korban kecelakaan di perairan Jepara, hingga kini belum juga ditemukan.
Untuk itu, Bupati Batang Wihaji menegaskan pihaknya siap melakan pencarian ke-12 Anak Buah Kapal (ABK) Batang yang hilang itu dari udara, menggunakan helikopter.
Pencarian menggunakan helikopter tersebut merupakan tindak lanjut usulan dari pengurus DPC HNSI Batang.
Baca juga: Kapal Nelayan Batang Kecelakaan di Perairan Jepara, 12 ABK Hilang Belum Ditemukan
Baca juga: Antisipasi Bencana Tanah Gerak, BPBD Kabupaten Pekalongan Pasang 3 EWS di Bodas
Baca juga: Anak Gugat Ibu Kandung Gara-gara Fortuner di Salatiga, Kuasa Hukum: Soal Sebenarnya Bukan Itu
Baca juga: Sah! Ditetapkan Bupati Blora Terpilih, Arief: Ada Tawaran Proyek atau Jabatan Tak Usah Didengar
“Mengenai pencarian menggunakan helikopter, kami akan tindaklanjuti dan koordinasikan dengan Basarnas."
"Sebenarnya kemarin sudah minta tapi cuacanya belum memungkinkan, sehingga pencarian masih menggunakan kapal,” tutur Bupati Wihaji, Kamis (21/1/2021).
Dikatakannya, Pemkab Batang memberikan beberapa alternatif kemungkinan, seraya berdoa semoga para korban selamat.
Sementara, untuk keluarga korban telah diberikan sembako dan uang tunai sebesar Rp1 Juta.
“Kemarin kami sudah melakukan prosedur pelaksanaan yang dilakukan selama tujuh hari, kemudian kita tarik mundur kecuali ada titik terang."
"Jika ada tanda-tanda meskipun sedikit langsung laporkan kepada kita atau BPBD Kabupaten Batang yang pasti akan ditindaklanjuti,” jelasnya.
Sementara, Kepala BPBD Kabupaten Batang Ulul Azmi mengatakan pencarian sudah dilakukan sesuai prosedur tetap pelaksanaan, selama tujuh hari, dengan menurunkan 90 personel dan mengoperasikan beberapa kapal untuk mencari di perairan utara Kabupaten Batang.
"Kami sudah koordinasi juga dengan BPBD Jepara dan BPBD Jawa Timur, karena ada beredarnya video mayat mengapung di perairan Jawa Timur untuk mayat sendiri masih menunggu keluarnya hasil autopsi," pungkasnya. (din)
Baca juga: Masuk Banyumas Siap-siap Dites Antigen, Dipilih Secara Acak, Titik Perbatasan Dijaga Ketat
Baca juga: Pemerintah Siapkan Regulasi Vaksin Madiri, Gratis untuk Karyawan, Biaya Ditanggung Perusahaan
Baca juga: Mantan Kades Baku Tembak dengan Polisi, Tewas Diterjang Peluru: Jadi Bandar Sabu setelah Pensiun
Baca juga: Resmi, Pemerintah Perpanjang PPKM Jawa-Bali hingga 8 Februari 2021, Termasuk Jateng