Berita Semarang
PPKM di Jawa-Bali, Asosiasi Pariwisata Kabupaten Semarang Sebut Kunjungan Wisata Turun Drastis
Dampak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam menekan laju penularan virus Corona (Covid-19) di Jawa-Bali.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, UNGARAN-Dampak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam menekan laju penularan virus Corona (Covid-19) di Jawa-Bali berdampak terhadap pariwisata di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
Ketua Asosiasi Karyawan Pariwisata (Akar) Kabupaten Semarang Pujiono mengatakan sejak dimulainya PPKM pada 11 Januari 2021 lalu pada wilayah Semarang Raya kunjungan wisatawan menurun drastis.
"Dampak paling terasa karena pembatasan jam kunjungan. Operasional karaoke misalnya diizinkan buka mulai pukul 11.00 sampai 19.00, tentu ini sangat berefek," terangnya kepada Tribun-Pantura.com, disela-sela pembagian masker di Pasar Ngunut Bandungan, Sabtu (23/1/2021).
Menurut Pujiono, pariwisata di Bandungan saling berhubungan, mulai dari karaoke, wisata alam, wisata kuliner dan pasar sayuran.
Baca juga: Soal Siswi Non-Muslim Wajib Jilbab, Kepala SMKN 2 Padang Minta Maaf
Baca juga: Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Positif Virus Corona
Baca juga: Tokoh Agama dan Masyarakat di Tegal Ikuti Istighosah dan Doa Keselamatan Jateng Secara Virtual
Baca juga: Ini Pesan Wali Kota Dedy Yon di Rapat Kerja Fatayat NU Tegal
Dia berharap, apabila pemerintah pusat kembali memperpanjang PPKM sebaiknya diikuti dengan kebijakan kemunduran waktu operasional maksimal sampai pukul 21.00 WIB.
"Sehingga kami teman-teman karyawan bisa hidup. Kemarin kami juga mengirim surat ke Bupati Semarang agar ada kebijakan khusus, jam buka dan jam tutup diundurkan," katanya.
Pihaknya mengungkapkan jika tidak ada kebijakan khusus terhadap pariwisata di Bandungan, pengusaha dan karyawan bisa dikatakan dalam kondisi sekarat.
Para pengusaha saat ini lanjutnya, dinilai dalam posisi bertahan agar tidak ada PHK.
Camat Bandungan Anang Sukoco menyatakan wilayahnya termasuk paling gencar dalam melakukan operasi yustisi secara rutin setiap minggunya.
Baca juga: Satres Narkoba Polres Kendal Bekuk Pengedar Sabu-sabu dari Batam
Baca juga: Meski Gagal di Thailand Open, Sinisuka Ginting Tetap Lolos ke World Tour Final Karena Mi Instan
Baca juga: Jadwal Pelayanan Donor Darah PMI Kota Semarang Sabtu 23 Januari 2021 Buka di Empat Lokasi
Baca juga: Prakiraan Cuaca Kendal Hari Ini Sabtu 23 Januari 2021, Hujan Sepanjang Hari
"Selama pandemi sudah 66 kali kegiatan untuk menekan Covid-19. Saat ini kita berada di zona orange setelah sebelumnya di zona merah," ujarnya.
Sukoco mengaku bersyukur para pelaku wisata saling sinergi dalam upaya mengendalikan penyebaran Covid-19. Kegiatan lanjutnya, dituangkan dalam bentuk operasi bersama maupun membagi masker secara gratis.
Dirinya menegaskan, adanya penurunan jumlah kunjungan ke Bandungan perlu dicarikan solusi bersama antara lain terus menggugah komponen masyarakat untuk ketat menerapkan protokol kesehatan.
"Tapi kita fokus untuk mengurangi Covid-19 dulu, kalau itu terkendali tentu pengunjung akan merasa aman dan nyaman. Harapannya apa? Aktivitas ekonomi dari pariwisata kembali normal," jelasnya. (*)