Penanganan Corona

Percepatan Vaksinasi Covid-19, Yulianto: Termin Kedua di Jateng Harus Rampung 28 Januari

Upaya Percepatan Vaksinasi Covid-19, Yulianto: Termin Kedua di Jateng Harus Rampung 28 Januari

Tribun-pantura.com/ Mamdukh Adi
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo. 

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Pencanangan vaksin tahap pertama (target tenaga kesehatan plus 10 orang jajaran pimpinan daerah) termin kedua di kabupaten/kota di Jawa Tengah dimulai hari ini, Senin (25/1/2021).

31 daerah memulai penyuntikan pada Senin ini. Sedangkan Wonogiri dimulai pada Selasa (26/1/2021) besok.

Distribusi vaksin Sinovac sudah didistribusikan ke seluruh daerah di Jawa Tengah pada Sabtu dan Minggu (23-24/1/2021).

Baca juga: Bupati Tegal Hadiri Pencanangan Vaksinasi tapi Tidak Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Alasannya

Baca juga: Pemkab Pemalang Terima 8.040 Dosis Vaksin Sinovac, Ini Daftar Penerima Vaksin Tahap Pertama

Baca juga: Hasil dan Klasmen La Liga Spanyol: Suarez Lampaui Messi, Atletico Jauhi Barcelona dan Madrid

Baca juga: Gembong Narkoba Keluar Lapas ke Acara Pernikahan, Tangan Tanpa Diborgol, Begini Keterangan Kalapas

Sementara tiga daerah yakni Kota Semarang, Kota Solo, dan Kabupaten Semarang sudah memulai vaksinasi (penyuntikan pertama) pada termin pertama pada Kamis (14/1/2021).

Kekurangan untuk penyuntikan kedua di Kota Solo akan dilengkapi pada termin kedua ini.

Pada termin kedua atau pengiriman kedua ini, Jateng menerima 248.600 botol vial atau dosis.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, menuturkan pada vaksinasi termin kedua ini, jadwal vaksin lebih fleksibel dan luwes, tidak seperti pada saat termin pertama.

Saat termin pertama, ada penerima vaksin 'tertinggal' sehingga harus menjadwal ulang waktu vaksinasi.

"Sebelumnya, hanya dibatasi satu sesi 15 nakes yang divaksin."

"Dengan jadwal juga sangat rigid dan ketat sekali."

"Untuk percepatan, selama tenaga kesehatan tercatat dalam satu data vaksinasi, maka dia bisa melakukan penyuntikan dimana saja dan kapan saja," kata Yulianto, Senin.

Jika seperti itu, nakes yang hendak divaksin harus berkoordinasi dahulu dengan fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan.

Hal itu karena terkait ketersediaan logistik di masing-masing faskes.

Yulianto menegaskan kepada pihak yang telah divaksin agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Menurutnya, jika sudah divaksin bukan berarti tidak bisa tertular.

Orang yang telah divaksin bisa saja tetap tertular namun tidak menderita sakit parah atau meninggal.

"Supaya tidak tertular itu 3M, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun. Sudah divaksin tidak melakukan 3M yang ketularan."

"Vaksin itu punya antibodi, kalau tertular tidak jadi sakit berat atau meninggal. Walau sudah divaksin, tetap lakukan 3M," tandasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved