Berita Solo
Kalah Telak di Pilkada Solo, Tikus Pithi Bidik Pilgub Jateng 2023: Kami Dapat Banyak Pelajaran
Kalah Telak di Pilkada Solo, Tikus Pithi Bidik Pilgub Jateng 2023: Kami Dapat Banyak Pelajaran
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, SUKOHARJO - Organisasi kemasyarakatan (Ormas) pengusung Paslon Bajo pada Pilwalkot 2020, Tikus Pithi Hanata Baris (TPHB) tidak kapok ikuti kontestasi politik.
Meski kalah telak dari pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa, organisasi yang berada di bawah naungan Yayasan Surya Nusantara (YSN) itu terus menggalang kekuatan.
Bahkan mereka telah menetapkan target berikutnya.
Baca juga: Tangkapan Udang Rebon Nelayan di Tegal Melimpah, Rusban: Berkah Musim Baratan
Baca juga: Ganjar Suntik Kedua Vaksin Covid-19, Kenapa Baju Adat Melayu Khas Riau yang Dipakai Jadi Perhatian?
Baca juga: 4 Santri Ponpes Selamat Subah Batang Terseret Arus Kalibebeng, 3 Selamat 1 Hilang
Baca juga: Vaksinasi Nakes di Pemalang DItargetkan Rampung Hari Ini, Bagaimana Realisasinya?
Tidak main-main, TPHB berencana mengikuti agenda Pilkada Jawa Tengah (Jateng) Tahun 2023 melalui jalur independen.
Seperti diketahui, berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, pesta demokrasi lima tahunan Jateng akan digelar 2023.
Hal itu diungkapkan Ketua TPHB, Tuntas Subagyo, usai peresmian Kantor Sekretariat Yayasan Surya Nuswantara (YSN) di Sanggung, Gatak, Sukoharjo, Kamis (28/1/2021).
“Insya Allah. Bismillah kami akan ikut Pilkada Jateng 2023,” ucapnya.
Tuntas mengaku telah mendapat banyak pelajaran dari pertarungan Pilkada Solo 2020.
Pelajaran tersebut, lanjut dia, menjadi bahan penting untuk menentukan langkah dan strategi ke depan, termasuk dalam perhelatan pemilihan Gubernur Jateng.
“Kami melihat politik kemarin adalah sebuah perlombaan dan kita kebetulan kalah."
"Kami mengakui kalah secara ksatria tanpa melihat apa yang terjadi di lapangan."
"Dan itu akan menjadi acuan bagi kami melangkah ke depan,” ungkapnya.
Dia mengklaim, persiapan untuk menghadapi Pilkada Jateng 2023, sedang terus dilakukan.
Salah satunya, lanjut dia, mengembangkan organisasi TPHB di seluruh provinsi di Indonesia agar jumlah anggota semakin banyak.
Penataan organisasi juga dilakukan, satu di antaranya dengan pengoperasian Kantor YSN sebagai pusat koordinasi anggota TPHB.
“Kami operasikan kantor dengan 50 staf untuk mendata dan monitoring kegiatan,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, Kantor YSN dibangun setahun terakhir di lahan seluas 700 meter persegi dan menghabiskan biaya Rp700 juta.