Berita Jateng

BMKG Prakirakan Cuaca Esktem di Jateng Masih Berlanjut, Ganjar: Semua Siaga Satu

BMKG Prakirakan Cuaca Esktem di Jateng Masih Berlanjut, Ganjar: Semua Siaga Satu, Semua Harus Dipastikan Aman

Istimewa
Gubernur Ganjar tengah berbincang dengan petani padi di Klaten baru- baru ini. 

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Sejumlah daerah di Jawa Tengah terendam banjir usai curah hujan tinggi melanda pada Sabtu (6/2/2021).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem bakal terjadi di sejumlah wilayah di Jateng hingga Minggu (7/2/2021).

Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang, Sutikno, dalam keterangan resminya, menyebutkan kabupaten/kota yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem itu pada Minggu yakni wilayah Pekalongan Raya, Solo Raya, sebagian wilayah Banyumas Raya, Magelang, dan Kendal.

Semarang Dilanda Banjir Besar, Pakar Hidrologi UGM: Tak Bisa Dihindari, Perlu Revisi Tata Ruang

Gerbong Kereta Khusus Pasien Covid-19 Buatan INKA Madiun Mulai Beroperasi, Digunakan untuk Isolasi

Ibu dan Anak Sekeluarga Kompak Mesum dengan Berandal Kampung di Ngawi, Video Syur Disebar ke Janda

Man United vs Everton: Surplus 2 Gol Lenyap Kemenangan Sirna, Setan Merah Ulangi Kesalahan 11 Silam

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh kepala daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Palang Merah Indonesia (PMI) serta masyarakat untuk siaga satu.

Begitu juga dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di wilayah Jateng untuk ikut siaga.

"Banjir yang terjadi, dari laporan BMKG karena kondisi curah hujan yang ekstrem."

"Beberapa daerah khususnya Kota semarang memang ekstrem, sehingga curah hujan tinggi sekali."

"Maka saya minta BPBD siaga, masyarakat disiapkan dan tempat pengungsian termasuk logistik semua dipastikan aman," kata Ganjar dalam keterangan pers, Minggu (7/2/2021).

Beberapa daerah seperti Kota Semarang, diminta memastikan semua pompa berjalan. Tapi, kata dia, belum cukup.

Ia mengatakan area yang parah banjir semisal Genuk dan Kaligawe Semarang, pompanya sekarang harus ditambah.

"Kalau tidak punya, bisa pinjam ke BBWS atau daerah lain," tegasnya.

Terkait transportasi publik, Ganjar mengatakan Bandara Internasional Ahmad Yani terdampak.

Meski sudah mengoptimalkan 43 pompa yang ada, namun tidak bisa menyerap genangan dengan cepat karena tempat pembuangan air juga airnya tinggi.

"Maka, kondisi ini betul-betul membutuhkan tindakan ekstra, meskipun sampai pukul 15.00 WIB (Sabtu) saya dilapori bahwa genangan di runway sudah surut, namun di taxiway belum."

"Maka diputuskan arus penerbangan dipindahkan ke Solo," jelasnya.

Selain udara, perjalanan kereta api juga terhambat. Ganjar mengatakan pihak PT KAI sudah berkoordinasi untuk mengelola dan memindahkan jalur-jalur yang lebih aman.

Ganjar mengingatkan semua kepala daerah untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi.

"Kita harus siaga terus menerus, karena BMKG mengingatkan setidaknya kurang lebih seminggu ini kita harus siaga terus menerus karena cuaca ekstrem," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved