Berita Jateng
GKMI Tanjungkarang Siapkan Tempat Tidur dan Makanan untuk Korban Banjir di Kudus
Tanpa memandang agama, Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Tanjungkarang membuka tempat pengungsian bagi warga terdampak banjir.
"Kapasitasnya kalau penuh maksimal bisa sampai 100 orang. Tapi ini yang di sini sudah ada 48 orang, ujarnya.
Dia memprediksikan, banjir akan selesai pada akhir bulan Februari 2021. Butuh waktu lama agar banjir hilang karena kondisi wilayahnya merupakan cekungan.
"Yang sudah-sudah itu sampai satu bulan. Jadi kemungkinan ini sampai akhir bulan Februari 2021," ujar dia.
Pihaknya menyediakan seluruh kebutuhan makan pengungsi sebanyak tiga kali dalam sehari.
Semua bantuan yang diberikan pengungsi merupakan swadaya dari jemaat dan kas gereja.
"Bantuan pemerintah masuknya ke kelenteng, biasanya kalau butuh kami ambil ke sana. Tapi kalau kebanyakan kami swadaya sendiri," jelas dia.
Sementara itu, Nusrotul Nikmah (27), warga Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus mengatakan selama dua bulan terakhir sudah empat kali diterjang banjir.
Namun banjir yang datang terakhir cukup tinggi sehingga membuatnya terpaksa mengungsi.
"Ketinggian di rumah sampai 70 cm, kalau di jalan sampai satu meter. Makanya saya sekeluarga mengungsi," ujar dia.
Dia mengungsi bersama suami, dua anak dan mertuanya untuk terhindar dari banjir.
Keluarganya juga tidak mempersoalkan karena lokasinya di gereja karena tetap disediakan tempat salat.
"Saya di sini masih bisa beribadah. Jadi tidak ada masalah, apalagi lokasi terdekat dari rumah," ujar dia.
Selain mendapatkan bantuan logistik makanan, terdapat dokter yang bertugas memeriksa kesehatannya.
"Pagi dan sore ada dokter yang datang, makan juga tercukupi, ibadah juga bisa jadi tidak masalah," ucap dia. (raf)