Berita Tegal

Warga Tegal Kreatif, Endang Ubah Sisa Kulit Sofa dan Kain Perca Jadi Tas Cantik nan Modis

Warga Tegal Kreatif, Endang Ubah Sisa Kulit Sofa dan Kain Perca Jadi Tas Cantik nan Modis, tak kalah dengan produk brand ternama

Tribunpantura.com/Fajar Bahruddin Achmad
Endang Yulis Setiawati, menunjukkan tas cantik dan modis karyanya yang dibuat menggunakan kulit sisa pembuatan sofa dan kain sisa pakaian, Kamis (18/2/2021). 

TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Seorang ibu rumah tangga di Kota Tegal, Endang Yulis Setiawati (35), membuat peluang bisnis dengan memanfaatkan kulit sisa pembuatan sofa dan kain perca sisa produksi pakaian.

Sisa-sisa bahan tersebut olehnya diubah menjadi produk tas yang cantik dan modis

Dia juga memproduksi aksesoris cantik lainnya, seperti dompet, topi, dan sandal.

Kronologi Penjual Ikan Bakar di Batang Tewas setelah Sedot Oli Mesin Motor Pakai Mulut

Dialog Bersama DPRD Jateng, LPPL Radio Abirawa Batang Kenalkan Tupoksi hingga Penanganan Covid-19

Budiman Berbisnis Narkoba di Dalam Lapas Purwokerto Sejak 2016, BNN Sita Aset Setengah Miliar Lebih

Sekolah Daring di Kabupaten Tegal Dilanjutkan hingga Waktu yang Belum Ditentukan

Meski terbuat dari bahan sisa produksi, tas buatannya tidak kalah saing dengan brand fashion terkenal. 

Produk-produk tersebut dapat dilihat di media sosial Instagram dengan nama akun Ghozilanuna-collection.

Endang mengatakan, produk kerajinannya memanfaatkan kulit sisa pembuatan sofa dan kain sisa pakaian yang sudah tidak terpakai. 

Ia menilai, kain sisa produksi tersebut merupakan bahan yang bisa didaur ulang menjadi tas-tas cantik. 

Selain itu harga beli bahannya pun lebih ekonomis. 

"Kalau pakai bahan biasa, persaingannya juga sama-sama dengan produk yang sudah ada."

"Kalau ini kan inovasi sendiri, hasilnya lebih menarik."

"Di luar belum tentu ada modifikasi seperti ini," kata Endang, warga Kelurahan Debongkidul, kepada tribunpantura.com, Kamis (18/2/2021). 

Endang mengatakan, tas dan aksesoris produksinya tidak kalah cantik dengan buatan brand fashion terkenal. 

Selain itu harga produk buatannya juga lebih ekonomis. 

Ia mengatakan, tas slingbag dari kulit sofa dijual mulai harga Rp100 ribu sampai Rp200 ribu.  

Tas jenis totebag dari kain sisa dijual mulai harga Rp50 ribu sampai Rp150 ribu. 

Kemudian dompet seharga Rp40 ribu sampai Rp80 ribu, topi seharga Rp40 ribu sampai Rp50 ribu, dan sandal rumahan Rp10 ribu sampai Rp15 ribu. 

"Rata-rata yang beli lewat media sosial. Banyak di kalangan ibu-ibu," ujarnya yang juga aktif dalam komunitas daur ulang Runtah Tegal Laka-laka (Rutela) 

Endang bercerita, aktivitasnya semula hanya seorang ibu rumah tangga. 

Ia mulai melakukan aktivitas menjahitnya pada 2017, saat bergabung dengan Rumah Kreatif BUMN. 

Saat itu bahan-bahan yang digunakan masih kain baru. 

Kemudian pada 2018 bergabung dengan komunitas daur ulang Rutela dan mulai memanfaatkan kain sisa pakaian dan kain sisa pembuatan sofa. 

Mulai dari situ, ia fokus memanfaatkan bahan-bahan untuk didaur ulang. 

"Semenjak gabung dengan Rutela, produk saya lebih banyak dan lebih dikenal. Sekarang kalau lagi ramai, seminggu bisa produksi 10 sampai 20 tas," ungkapnya. 

Endang bersyukur, dari produk kerajinannya, kini ia bisa membantu suaminya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 

Ia mengatakan, omzet bulanannya sekira Rp2 juta. 

Jika sedang banyak pesanan penghasilannya bisa sampai Rp3 juta. 

Endang mengatakan, untuk memproduksi kerajinannya, ia tidak kesulitan untuk membeli bahan. 

Karena bahan-bahannya justru lebih murah.

Ia mencontohkan, harga kain yang paling bagus bisa mencapai Rp60 ribu per meter.

Namun menjadi lebih murah karena kain sisa, harganya Rp25 ribu per kilogramnya. 

"Alhamdulillah produk kerajinan saya bisa jadi penghasilan tambahan keluarga."

"Sampai saat ini saya masih produksi terus," jelasnya. (fba)

Pembangunan Jembatan Rembun Diprediksi Selesai Sebelum Target Waktu yang Ditentukan

Umi Azizah Beri Penghargaan kepada Jaksa Pengacara Negara Kejari Slawi

Ganjar Pranowo Sebut Penanganan Banjir di Pekalongan Perlu Desain Khusus

DPR RI Minta Daerah di Jateng Manfaatkan Dana Non APBN untuk Penanganan Bencana

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved