Berita Regional
Ganjar Sambangi Tempat Kosnya Semasa Kuliah di UGM, Perangainya saat Mahasiswa Diungkap Sosok Ini
Ganjar Sambangi Tempat Kosnya Semasa Kuliah di UGM, Perangainya saat Mahasiswa Diungkap Sosok Ini
TRIBUNPANTURA.COM, YOGYAKARTA – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengunjungi tempat indekosnya saat awal-awal ia kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Kunjungan itu dilakukan Ganjar di sela-sela agenda kunjungan kerjanya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Siapa sangka, sosok Bisanto --sang pemilik rumah-- mengungkap perangai Ganjar saat masih menempuh pendidikan sekolah menengah atas (SMA) hingga jadi mahasiswa di UGM.
• Pengamat Politik: AHY Belum Siap, SBY Selalu Muncul saat Demokrat Ada Masalah
• Kecelakaan Beruntun di Bawen, Deni Tewas di Kolong Mobil Calya, Begini Kronologi Versi Polisi
• Macan Lapar Jalan-jalan di Permukiman, Mengendus-endus di Depan Rumah, Warga Takut Keluar
• Rangers Klub Asuhan Legenda Liverpool Steven Gerrard Juara Liga Skotlandia
Ganjar sowan ke tempat indekosnya yang terletak di Sorosutan, Umbulharjo, DIY itu pada Minggu (7/3/2021).
Di sisi lain, pemilik asli indekos, Bisanto (64) dan Sumaryanti, tak menyangka akan mendapat kunjungan dari orang nomor satu se-Jateng tersebut.
"Ya Allah, ngimpi opo aku, Om Ga (panggilan akrab Ganjar). Ayo, mlebu (mari masuk)," kata Sumaryanti ketika menyambut Ganjar.
Saat memasuki rumah, Ganjar sontak bernostalgia.
Terlebih, ketika melewati kamar yang pernah ia huni.
Ia pun menunjukkan ruangan tersebut kepada putranya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar, yang turut hadir dalam kesempatan itu.
"Dulu itu kamar Ayah, masih sama persis tidak berubah."
"Hanya dulu tidak dicat, sekarang sudah dicat," ucap Ganjar pada sang anak.
Mendengar nostalgia kecil itu, Alam menimpali dengan senyum.
Ia dengan saksama mendengar obrolan seru antara Ganjar, Bisanto, dan Sumaryanti.
Dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu, Bisanto dan Sumaryanti mengungkapkan, selain kamar berukuran 2x3 meter (m) itu, hal yang masih bertahan hingga kini adalah ingatan mereka akan kepribadian Ganjar saat muda.
Keduanya mengaku bahwa sosok Ganjar adalah anak sederhana yang tidak pernah neko-neko (macam-macam).
“Selama empat tahun tinggal di sini, anaknya baik sekali."
"Saya ngalem (memuji) bukan karena sekarang jadi Gubernur, melainkan memang sosoknya dari dulu prihatin tenan," ungkap Bisanto.
Menurutnya, Ganjar merupakan sosok nerimo (menerima) yang kerap berangkat kuliah dengan jalan kaki dan naik colt (angkutan kampus).
Untuk bisa mengakses angkutan umum menuju kampus, lanjut dia, Ganjar harus berjalan kaki sekitar 1,5 kilometer (km) dari indekos ke jalan raya.
Ini dilakukan hampir setiap hari.
Soal makan sehari-hari, Sumaryanti mengatakan, menu makan Ganjar tidak pernah aneh-aneh.
Zaman dulu, makanan kesukaan Ganjar adalah sambal korek dan lele goreng.
"Itu saja sudah, ndak neko-neko makanannya," kata Sumaryanti.
Di balik kesederhanaan itu, Bisanto maupun Sumaryanti tak menyangka bahwa Ganjar kini menjadi orang sukses.
"Ya, mboten nyongko (tidak menyangka)."
"Namun, kalau dilihat dari silsilah keluarganya, Om Ga itu dari keluarga terdidik. Itu sekeluarga pintar-pintar semuanya," kata Bisanto.
Meski sekarang sudah jadi orang sukses, kata Bisanto, sikap Ganjar tidak berubah.
Bahkan, ia sangat bangga karena Ganjar tidak sombong dan sangat besar hati.
"Senang sekali dijenguk Om Ga. Meski sudah jadi pejabat, tapi tetep kelingan (masih ingat)."
"Dumeh dadi wong gedhe (meski sudah jadi orang besar), piyambakke ora sombong (dia tidak sombong)," ucap Bisanto.
Sementara itu, Ganjar mengatakan, kunjungannya tersebut sekaligus untuk mencarikan indekos untuk Alam yang saat ini terdaftar sebagai mahasiswa UGM.
"Ya, ke sini mampir, saya dulu nunut (numpang) tempatnya mas Bisanto."
"Mereka ini sudah seperti saudara saya sendiri. Dulu saya dikasih kamar ini, saya tinggal dari SMA sampai kuliah awal-awal di UGM."
"Memang benar, saya dulu kalau berangkat sekolah atau kuliah, jalan kaki dari sini ke jalan raya, baru nyegat bus ke kampus," kata Ganjar.
Selain bersilaturahmi, Ganjar berharap, Alam bisa mengetahui perjuangan orang tua saat dulu menempa diri di Kota Gudeg itu.
"Biar Alam tahu sejarah bapaknya. Ini saya ajak biar bisa lihat kamar ayahnya dulu seperti ini."
"Ini belum berubah, ya seperti ini. Ya, biar Alam tahu sejarahnya bahwa kabeh nganggo laku (semua ada prosesnya)," ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kacang Tak Lupa Kulit, Ganjar Sempatkan Diri Sowan ke Rumah Indekos Semasa Kuliah
Baca juga: Viral Aksi Mesum di Pinggir Jalan Pekalongan Terekam CCTV, Videonya Tersebar di Media Sosial
Baca juga: Dukung KLB Demokrat, Dani Sriyanto: Dua Pilihan SBY, Jaga Eksistensi AHY atau Selamatkan Partai
Baca juga: Guru Agama Ancam Mogok Mengajar Nasional, Buntut Rekrutmen PPPK Tak Sertakan Formasi GPA
Baca juga: Pemkab Tegal Usulkan 1.521 Formasi ASN Tahun 2021, Ini Rinciannya