Bisnis dan Keuangan

Kacamata Kayu Cendana Woodcraft Kreasi Warga Batang Ini Tembus Pasar Eropa, Dedy: Ini Beda . . .

Kacamata Kayu Cendana Woodcraft Kreasi Warga Batang Ini Tembus Pasar Eropa, Dedy: Ini Beda . . .

Penulis: dina indriani | Editor: yayan isro roziki
Tribunpantura.com/Dina Indriani
Beberapa produk kacamata kayu Cendana Woodcraft milik Dedy di rumah produksi yang berlokasi di Desa Tembok, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Senin (8/3/2021). 

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Kerajinan tangan berupa kacamata kayu cukuo berhasil dikembangkan oleh Dedy Irawan, warga Desa Tembok, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang.

Mengangkat brand Cendana Woodcraft, kacamata kayu buatan Dedy mampu menembus pasar Eropa.

Untuk bisa membuat kacamata kayu, Dedy belajar secara otodidak dengan melihat video tutorial.

Baca juga: Bupati Bintan Dipecat Demokrat karena Hadiri KLB, Husnizar: Benar, Dicopot dari Ketua DPP Kepri

Baca juga: Liverpool Kembali Tumbang di Kandang, Juergen Klopp Beberkan Masalah Besar The Reds

Baca juga: Macan Lapar Jalan-jalan di Permukiman, Mengendus-endus di Depan Rumah, Warga Takut Keluar

Baca juga: Ganjar Sambangi Tempat Kosnya Semasa Kuliah di UGM, Perangainya saat Mahasiswa Diungkap Sosok Ini

"Untuk pemasaran sudah hampir seluruh Indonesia seperti pengiriman ke Bali, Bandung, Jogja, dan kebetulan di tiap kota ada reseller sendiri selain itu juga  lewat online."

"Kalau ekspor biasanya ke Perancis, Belgia, Malaysia, dan Singapura."

"Kebanyakan yang memakai itu dari KBRI atau pemerintahan," tutur Dedy saat ditemui di rumah produksinya, Senin (8/3/2021).

Diakui Dedy, produk kacamata kayu memang sudah banyak beredar di pasaran. Bukan hanya produk darinya saja.

Hanya, bedanya kacamata kayu produk Cendana Woodcraft tak memiliki sambungan alias dibikin dari kayu utuh.

"Dari segi presisi kami juga menggunakan router, sehingga bentuk detailnya pas," ujarnya.

Pekerja melakukan finishing pada tahap produksi kacamata kayu Cendana Woodcraft milik Dedy di rumah produksi yang berlokasi di Desa Tembok, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Senin (8/3/2021).
Pekerja melakukan finishing pada tahap produksi kacamata kayu Cendana Woodcraft milik Dedy di rumah produksi yang berlokasi di Desa Tembok, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Senin (8/3/2021). (Tribunpantura.com/Dina Indriani)

Sementara untuk bahan baku, meski dari limbah kayu Dedy pun memilih kayu dengan kualitas bagus.

Sedangkan untuk lensa yakni lensa Polaris dan lensa minus standar optik.

"Kalau kayunya biasa kami pakai dari kayu sonokeling, jati, dan maple."

"Walaupun bahan bakunya itu limbah tapi kami benar-benar memilihnya yang masih bagus, sehingga nantinya tidak mudah berubah bentuk maupun warna," jelasnya.

Untuk harga, kacamata kayu Cendana Woodcraft dijual mulai dari Rp250 Ribu hingga Rp750 Ribu, dia juga melayani desain sesuai permintaan.

"Untuk yang bagus itu premium dengan harga Rp750 Ribu, untuk custom sendiri karena biasanya lebih sulit harganya dua kali lipat dari harga asli," imbuhnya.

Dalam sehari, Dedy yang dibantu 14 karyawannya mampu memproduksi 40 unit kacamata.

"Jika banyak pesanan kami bisa memproduksi 40 unit kacamata setiap hari," pungkasnya. (din)

Baca juga: Tertular Corona setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Mengapa Bisa? Begini Penjelasan Kemenkes

Baca juga: 67 Calon Jamaah Haji asal Slawi Disuntik Vaksin Covid-19, Mabruri: Semoga 2021 Ini Bisa Berangkat

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Bawen, Deni Tewas di Kolong Mobil Calya, Begini Kronologi Versi Polisi

Baca juga: Dua Pemain PSIS Rampungkan Proses Vaksinasi Covid-19, Ini Doa yang Dilantunkan Dewangga

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved