Berita Kendal
DPRD Minta Petugas Pelayanan Kendal Fokus Pencegahan Stunting di Tengah Vaksinasi
Angka stunting di Kabupaten Kendal perlahan mengalami kenaikan dari 3.930 kasus pada 2019 menjadi 4.324 kasus pada 2020.
Penulis: Saiful Masum | Editor: muh radlis
Penulis: Saiful Ma'sum
TRIBUNPANTURA.COM, KENDAL - Angka stunting di Kabupaten Kendal perlahan mengalami kenaikan dari 3.930 kasus pada 2019 menjadi 4.324 kasus pada 2020.
Hal ini mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten dan juga anggota DPRD Kendal agar angka stunting bisa ditekan.
Anggota Komisi D DPRD Kendal, Sulistio Aribowo mengatakan, selain pendidikan, kesehatan masyarakat menjadi hal pokok yang harus dipenuhi.
Karena itu, Pemda harus hadir secara maksimal di posisi strategis termasuk dalam rangka mencegah pertumbuhan stunting bagi anak.
Seperti halnya, melakukan pencegahan dengan memenuhi nutrisi anak selama 1.000 hari kehidupan sejak dalam kandungan hingga pasca dilahirkan, memberikan pola asuh yang sesuai, pemenuhan gizi anak, serta menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih dan menyehatkan.
Sulistio berharap peran serta orangtua dan juga pelayan kesehatan untuk bisa menuntaskan permasalahan stunting di Kendal.
Khususnya bagi petugas puskesmas hingga bidan agar bisa membagi waktu antara menjalankan vaksinasi Covid-19 dan penanganan stunting anak.
"Petugas kesehatan tetap harus fokus di samping menangani vaksinasi, di tengah-tengah kesibukan para tenaga kesehatan, juga diperlukan penanganan stunting dengan cepat.
Terpenting aksinya," terangnya saat mengikuti rapat kordinasi penanganan stunting di Hotel Sae Inn Kendal, Rabu (10/3/2021).
Diketahui dari 4.324 angka stunting saat ini, tertinggi berada di Kecamatan Sukorejo dengan 488 kasus.
Selanjutnya Kecamatan Patean sebanyak 399 kasus, dan Kecamatan Ngampel 336 kasus.
Asisten Pembangunan dan Kesra Setda Kendal, Winarno menjelaskan, satu di antara visi misi program Bupati saat ini adalah menuntaskan angka stunting.
Sebab itu, ia meminta agar petugas kesehatan di semua wilayah Kendal serius dalam memberikan pelayanan dasar kepada ibu hamil dan anak-anak.
"Perlu percepatan dalam pencegahan dan penanganannya. Semua komponen akan mengawal langsung dan menyeluruh, karena menyangkut masa depan generasi bangsa," ujarnya.
