DPRD Jateng

Marak Hoaks di Media Sosial, Wakil Ketua DPRD Jateng Minta Literasi Digital Ditanamkan Sejak Dini

Mohammad Saleh menegaskan pentingnya pendidikan literasi digital yang harus ditanamkan sejak dini di sekolah-sekolah.

Editor: m zaenal arifin
Istimewa
LITERASI DIGITAL: Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh. Ia menegaskan pentingnya pendidikan literasi digital yang harus ditanamkan sejak dini di sekolah-sekolah. (Dok) 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh, menegaskan pentingnya pendidikan literasi digital yang harus ditanamkan sejak dini di sekolah-sekolah. 

Pasalnya, di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital ini, penyebaran hoaks dan informasi palsu di media sosial begitu marak. Hal ini tentu memiliki dampak negatif pada masyarakat.

“Di era digital ini, informasi dapat dengan mudah tersebar, baik yang benar maupun yang salah."

"Oleh karena itu, literasi digital menjadi keterampilan wajib yang harus diberikan kepada siswa sejak di bangku sekolah dasar,” ujar Saleh. 

Menurut Saleh, pendidikan literasi digital tidak hanya mengajarkan cara menggunakan teknologi, tetapi juga kemampuan kritis dalam memilah informasi yang diterima. 

“Dengan bekal literasi digital, generasi muda dapat terhindar dari jebakan hoaks yang selama ini merusak tatanan sosial dan memecah belah masyarakat,” ujarnya.

BERITA BOHONG: Ilustrasi berita bohong alias hoaks. Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh, menegaskan pentingnya pendidikan literasi digital yang harus ditanamkan sejak dini di sekolah-sekolah. (Dok)
BERITA BOHONG: Ilustrasi berita bohong alias hoaks. Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh, menegaskan pentingnya pendidikan literasi digital yang harus ditanamkan sejak dini di sekolah-sekolah. (Dok) (Sinode GKJ)

Baca juga: Hari Santri Nasional, Wakil ketua DPRD Jateng Harap Pesantren Terus Berkontribusi untuk Bangsa

Pihaknya mendorong adanya integrasi kurikulum literasi digital dalam pembelajaran formal.

Selain itu, keterlibatan guru dan orang tua dalam memberikan edukasi terkait penggunaan media sosial juga sangat penting.

“Kerjasama antara sekolah, keluarga, dan pemerintah harus diperkuat agar literasi digital bisa menjadi bagian dari budaya belajar siswa."

"Ini langkah strategis dalam membangun masyarakat yang cerdas dan bertanggung jawab dalam bermedia sosial,” tegasnya.

Mohammad Saleh juga menyinggung dampak negatif hoaks yang tak hanya menyebabkan kebingungan, tetapi juga konflik sosial dan perpecahan antarwarga. 

“Kita sudah melihat bagaimana berita palsu bisa memprovokasi kerusuhan hingga merusak kepercayaan antar sesama."

"Oleh sebab itu, penanaman sikap kritis melalui literasi digital harus menjadi prioritas,” kata Saleh.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Jateng Mohammad Saleh Dorong Pemprov Giatkan Pembinaan Atlet Olahraga Muda

Ia menambahkan, pemerintah daerah perlu menggelar pelatihan dan workshop literasi digital bagi guru dan tenaga pendidik agar mereka mampu membimbing siswa dengan tepat. 

“Guru adalah ujung tombak pendidikan, mereka harus diperlengkapi dengan pemahaman yang cukup agar bisa mengajarkan literasi digital secara efektif,” jelasnya.

Mohammad Saleh yang juga Ketua DPD Golkar Jateng ini mengingatkan, upaya menangkal hoaks bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga masyarakat luas.

“Setiap individu harus memiliki kesadaran untuk tidak langsung menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Literasi digital adalah benteng utama kita dalam menjaga ketertiban informasi di era modern ini,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved