Berita Pemalang
Keluarga Suharto Meminta Maaf Terkait Polemik Penutupan Akses Jalan di Desa Widodaren Pemalang
Keluarga Suharto yang terlibat dalam polilemik penutupan akses jalan dengan keluarga Sukendro di Desa Widodaren, Kecamatan Petarukan Pemalang telah me
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
Penulis : Budi Susanto
TRIBUNPANTURA.COM, PEMALANG - Keluarga Suharto yang terlibat dalam polilemik penutupan akses jalan dengan keluarga Sukendro di Desa Widodaren, Kecamatan Petarukan Pemalang telah meminta maaf.
Permintaan maaf tersebut menjadi satu di antara tuntutan dari keluarga Sukendro, atas keterangan yang dirasa kurang benar ke media, terkait akses jalan tiga rumah yang berisi empat keluarga tertutup, lantaran keluarga Sukendro dikabarkan membangun tembok permanen.
Ditemui di Mapolsek Petarukan, Tri Budi Utomo yang mewakili keluarga Suharto, menyampaikan, permintaan maaf tersebut sudah dilakukan.
"Kami sudah minta maaf, mungkin ada kekeliruan atau masalah hati saat kami melakukan mediasi. Namanya orang Jawa pasti ada unggah-ungguhnya, salah tidak salah kami harus minta maaf," katanya, Sabtu (13/3/2021).
Ia menuturkan, langkah selanjutnya keluarga Suharto akan menunggu mediasi lanjutan dengan keluarga Sukendro.
"Karena belum ada titik temu atas permintaan keluarga Sukendro mengenai harga tanah yang ditawarkan untuk akses jalan tambahan," paparnya.
Dijelaskan Tri, keluarga Sukendro mematok harga tanah dengan panjang 25 meter dan lebar 1 meter tersebut Rp 150 juta.
"Kami tawar Rp 16 juta, tapi mereka tetap minta Rp 150 juta. Penawaran terakhir kami tambah Rp 500 ribu, mereka masih kekeh Rp 150 juta, hingga kini belum ada titik temu atas tanah itu," tambahnya.
Adapun Polsek Petarukan masih akan menengahi lewat mediasi antar dua keluarga tersebut.
Mediasi akan kambali digelar di Kantor Desa Widodaren beberapa hari ke depan, untuk mencari solusi terbaik atas permasalahan tersebut.