Berita Nasional

Setahun Kemenimipas: Perkuat Layanan Publik dan Pembinaan, Wujudkan Tata Kelola Berintegritas

Satu tahun perjalanan Kemenimipas, berbagai langkah strategis diarahkan untuk mewujudkan tata kelola yang profesional dan berintegritas.

Editor: m zaenal arifin
Istimewa
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. (Dok) 

TRIBUN-PANTURA.COM, JAKARTA - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat pelaksanaan 13 Program Akselerasi Menteri Imipas sebagai tindak lanjut nyata atas Asta Cita Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih.

Dalam satu tahun perjalanannya, berbagai langkah strategis diarahkan untuk mewujudkan tata kelola yang profesional, berintegritas, dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menyampaikan bahwa di bidang keimigrasian, Kemenimipas fokus pada peningkatan kualitas pelayanan publik sekaligus penguatan fungsi pengawasan.

Salah satu terobosan besar adalah peluncuran sistem All Indonesia, yakni sistem deklarasi kedatangan terpadu di seluruh bandara dan pelabuhan.

"Dengan All Indonesia, wajah pelayanan lintas batas kini lebih cepat, aman, dan efisien," ujarnya, dalam rilis, Senin (20/10/2025).

Baca juga: Layanan Paspor Simpatik Undip 2025: Sinergi Imigrasi Jawa Tengah Permudah Akses Pelayanan Paspor

Selain itu, Kemenimipas juga menghadirkan program pembebasan biaya paspor pertama bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang prosedural. Program ini menjadi bentuk nyata dukungan negara terhadap WNI yang akan bekerja di luar negeri.

Dalam aspek pengawasan, Agus Andrianto menyebut bahwa penataan ulang pengawasan orang asing kini diperkuat dengan sistem intelijen keimigrasian terpadu guna menjaga keamanan nasional di tengah meningkatnya arus mobilitas global.

Sementara di bidang pemasyarakatan, pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kini difokuskan pada dampak sosial dan ekonomi nyata.

Pulau Nusakambangan, yang selama ini dikenal sebagai kawasan tertutup, kini bertransformasi menjadi kawasan ketahanan pangan terpadu.

"Warga Binaan kami libatkan dalam kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, hingga industri produktif. Hasilnya tidak hanya meningkatkan ekonomi nasional, tapi juga menghapus stigma negatif terhadap mereka," jelas Menteri Agus Andrianto.

Baca juga: Imigrasi Pemalang Gelar Sosialisasi APOA untuk Tingkatkan Kepatuhan Pelaporan Orang Asing

Banyak produk bernilai tinggi hasil karya Warga Binaan kini bahkan telah menembus pasar internasional.

Melalui sistem pembinaan berbasis keterampilan, mereka juga berkesempatan memperoleh premi dan remisi atas kontribusi produktifnya.

Agus Andrianto menegaskan, perjalanan setahun Kemenimipas bukanlah akhir, melainkan pijakan untuk bergerak lebih cepat dan berdampak lebih besar.

"Banyak hal baik yang telah diraih. Namun masih banyak ruang untuk hal-hal yang luar biasa. Kemenimipas akan terus bergerak lebih cepat, bekerja lebih cermat, dan berdampak lebih luas bagi bangsa dan negara," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved