Berita Kebumen
Pulang dari Sawah Pria di Kebumen Ngamuk, Bacok 6 Tetangganya, 1 Orang Tewas 1 Anak Trauma Berat
Pulang dari Sawah Pria di Kebumen Ngamuk, Bacok 6 Tetangganya, 1 Orang Tewas 1 Anak Trauma Berat
Penulis: khoirul muzaki | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, KEBUMEN - Sepulang dari sawah, seorang pria di Kebumen, berinisial HE (54), membacok 6 tetangganya menggunakan celurit yang ia bawa.
Akibat amukan warga Desa Argopeni, Kecamatan/Kabupaten Kebumen, satu orang tewas, satu anak mengalami trauma berat.
Karena diduga sakit hati, HE secara membabibuta membacok para tetangganya dengan celurit sepulang dari sawah.
Baca juga: Tak Diberi Akses Jalan untuk Mobil, Mundari Bacok Imam Masjid yang Imami Salat Subuh di Temanggung
Baca juga: Driver Ojol dan Perempuan Pengangguran Bikin Puluhan Video Porno, Untung Puluhan Juta Rupiah
Baca juga: Rizieq Shibab Sebut Rekaman Sidangnya Dagelan, Neno Warisman Datang ke Lokasi Ngaku Mau Liputan
Baca juga: Polisi di Tegal Dilarang Keluyuran di Tempat Hiburan Malam, Personel Bandel Silakan Dilaporkan
Naas, satu orang di antaranya, HAL (60) harus meregang nyawa seusai tubuhnya terkena sabetan celurit pelaku.
Ironisnya, satu korban lainnya, AK (8) ternyata masih anak-anak.
Padahal peristiwa kekerasan, apapun bentuknya mestinya jangan sampai disaksikan oleh anak. Peristiwa itu akan mengganggu perkembangan mental mereka.
AK bukan hanya menyaksikan kejadian sadis di depan mata, anak itu bahkan mengalami langsung peristiwa tersebut dan menjadi salah satu korban di antaranya.
Anak malang itu mengalami luka robek pada beberapa bagian tubuhnya setelah disabet menggunakan sabit oleh pelaku.
Di sebuah kamar RSUD Dr Soedirman Kebumen, Kamis (18/3), bocah itu menangis. Ia masih menahan sakit yang tak pernah dibayangkannya sebelumnya.
Anak itu AH dan SR dan MA yang juga menjadi korban dalam insiden itu terlihat masih ketakutan atas kejadian yang menimpa ia dan keluarganya. Rasa trauma tampak memenuhi wajahnya yang lugu.
Dengan mata berair, anak kecil itu menanyakan kondisi Desa Argopeni tempat tinggalnya kepada Kapolres Kebumen.
Dari pertanyaannya, jelas anak itu masih menyimpan ketakutan mendalam untuk pulang ke rumah.
"Argopeni sudah aman ya Pak. Kangen sama Kakak," tanya korban AK sambil menangis.
Kapolres pun menenangkan anak itu dan meyakinkan bahwa tempat tinggalnya sudah aman.
Pernyataan orang nomor satu di Polres Kebumen itu sedikit mengobati rasa trauma yang melanda batinnya.
"Iya Dik, aman.
Sudah diamankan sama pak polisi," sahut AKBP Piter meyakinkan korban AK.
Kapolres menjenguk para korban bersama Waka Polres Kebumen Kompol Arwansa serta pejabat utama Polres serta Kapolsek Kebumen AKP Tarjono Sapto Nugroho di bangsal Teratai RSUD Dr Soedirman Kebumen.
AKBP Piter memberikan motivasi serta semangat kepada korban, serta meyakinkan akan memproses tuntas kasus tersebut.
"Yang sabar ya bu. Semoga cepat sembuh," ucap Kapolres kepada korban SR (35), ibunda AK yang sedang terbaring setelah menjalani operasi.
SR tidak bisa maksimal mencurahkan perhatian ke anaknya, AK yang sakit karena ia sendiri terluka hingga harus terbaring di rumah sakit.
Penganiayaan yang dilakukan tersangka HE kepada keluarga MA tetangganya diduga dipicu oleh sakit hati dan dendam lama.
Sebab ia sempat dituduh mencuri listrik.
Selain MA, data dari Kepolisian, korban dalam peristiwa itu, yakni HAL (60) ibu dari MA meninggal dunia di lokasi kejadian setelah ditebas sabit.
Korban HAL mengalami pendarahan serius setelah mendapat luka bacokan pada tubuh bagian bawah ketiaknya, sehingga nyawanya tidak tertolong.
Istri MA, yakni korban inisial SR (35) serta anaknya laki-lakinya AK (8), turut menjadi korban.
Korban lainnya, yakni tetangga tersangka yang mencoba melerai, yakni WU mengalami luka cukup parah setelah terkena sabit di pergelangan tangan. (*)
Baca juga: Cara Mendaftar dan Persyaratan Rekrutmen Polri - Taruna Akpol, Login: penerimaan.polri.go.id
Baca juga: Sah, Anggota TNI Mantan Atlet Voli Putri Aprilia Manganang Ubah Nama Jadi Aprilio Perkasa Manganang
Baca juga: Bocah 7 Tahun Tewas Disengat Tawon saat Cari Buah di Hutan Bersama Dua Temannya
Baca juga: 10 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Revitalisasi Alun-alun Kota Tegal Selesai Diperiksa, Ini Kata Kejari