Berita Jateng

Wacana Mudik Lebaran, Quatly Minta Pemprov Jateng Siapkan Mekanisme Ketat Prokes

Meskipun belum pasti apakah mudik Lebaran diperbolehkan atau tidak, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Quatly Abdulkadir Alkatiri meminta

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
IST
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Quatly Abdulkadir Alkatiri. 

Penulis: Mamdukh Adi Priyanto

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Meskipun belum pasti apakah mudik Lebaran diperbolehkan atau tidak, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Quatly Abdulkadir Alkatiri meminta pemprov untuk mematangkan mekanisme protokol kesehatan.

Hal itu dalam upaya persiapan dan antisipasi dalam menyambut pemudik Lebaran 2021. Mudik aman dengan menerapkan protokol kesehatan harus menjadi prioritas untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Namun demikian, Quatly meminta agar pemerintah provinsi segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait kebijakan mudik ini.

"Jika diperbolehkan, mudik tahun ini diprediksi akan terjadi lonjakan.

Mengingat Jawa Tengah merupakan provinsi yang menjadi tujuan utama mudik di Indonesia.

Sedangkan kasus Covid-19 di Jawa Tengah masih cukup tinggi dengan total 165.837 kasus," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, Selasa (23/3/2021).

Berdasarkan catatannya, pada Lebaran 2020 kemarin, meskipun ada aturan larangan mudik, tetap saja ada sebanyak 643.243 pemudik masuk provinsi ini.

Jika tahun ini mudik diperbolehkan, tentunya jumlah perantau yang pulang ke kampung halaman akan lebih banyak lagi dari jumlah itu.

"Pemprov harus menyiapkan langkah yang komprehensif, mempersiapkan sarana prasarana dengan baik. Serta melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten/kota," jelasnya.

Legislator asal Solo ini menuturkan pemerintah juga harus menyiapkan antisipasi jika  dari izin mudik lebaran ini seperti akan terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

Selain itu, juga dampak sosial di masyarakat.

Misalnya, berdasarkan pengalaman yang pernah terjadi penolakan dari warga lokal terhadap pendatang atau dalam hal ini pemudik karena khawatir membawa virus dari daerah asal.

"Kita tahu di beberapa tempat ada yang menolak pemudik, juga bagaimana masyarakat menyikapi jika ternyata ada pemudik yang menjadi pembawa virus Covid-19. Ini rentan menimbulkan masalah sosial," ujarnya.(mam)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved