Berita Kajen
Semangat Pantang Menyerah Gading, Difabel Penjaja Rokok, Kayuh Sepeda Keliling Alun-alun Kajen
Semangat Pantang Menyerah Gading, Difabel Penjaja Rokok, Kayuh Sepeda Keliling Alun-alun Kajen Kabupaten Pekalongan
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: yayan isro roziki
"Dua bungkus rokok hilang, terus keesokan harinya tiga bungkus hilang lagi," ucapnya.
Hasil jualan rokok, ia tabung di BMT yang berada di dekat rumahnya.
"Dari hasil jualan, sudah punya kambing," katanya.
Meski menyandang disabilitas, Gading ternyata juga tak mau ketinggalan zaman.
Ia belajar mengenal media sosial Facebook untuk berkomunikasi dengan orang yang belum dikenal.
Selain Facebook ia juga memiliki whataps apabila ada pelanggan yang ingin membeli rokok.
"Pakai rekaman suara saat ada pelanggan mau beli rokok, karena saya tidak bisa baca," tambahnya
Gading merupakan putra kedua dari pasangan suami-istri Suwono (46) - Susiyati (46).
Susiyati orangtua Gading mengatakan, anaknya sudah berjualan rokok menggunakan sepeda sudah dua tahun ini.
"Saya sudah melarang Gading berjualan, tapi selalu tidak mau dan marah-marah. Katanya 'pengen duwe duit dewe' (pingin punya duit sendiri) bantu bapaknya dan ibunya," katanya.
Susiyati mengatakan, kondisi anaknya itu sudah diketahui sejak dalam kandungannya.
"Sejak dalam kandungan Gading sudah beda. Lahirnya saja disedot atau divacum," kata Susiyati.
Banyak orang yang kasihan dengan anaknya dan banyak juga orang mau memberikan uang, tapi Gading selalu menolaknya.
"Gading selalu nolak ketika mau diberikan uang dari orang," imbuhnya.
Gading ketika jualan seringnya sore hari dan pulang malam hari sekitar pukul 22.00 WIB.