Berita Kendal
Pasar Sore Waliku, Cerita Warga Kaliwungu Kendal Bangkitkan Perekonomian di Tengah Pandemi
Pasar Sore Waliku, Cerita Warga Kaliwungu Kendal Bangkitkan Perekonomian di Tengah Pandemi
Penulis: Saiful Masum | Editor: yayan isro roziki
"Sementara kita khususkan untuk pedagang asli Kutoharjo saja. Kita juga berharap ke depan bisa buka hari Minggu agar menambah intensitas waktu pedagang untuk berjualan," ujarnya.
Pasar ini didesain dengan memanfaatkan lahan depan komplek pemakaman. Dua kali dibuka, Pasar Waliku sudah kebanjiran pengunjung.
Terutama dari wilayah Kaliwungu sekitarnya dan juga dari beberapa daerah lain seperti Kota Semarang.
"Kalau ini berkembang, kita akan coba buka setiap hari pada Ramadhan nanti. Biar bisa maju seperti pasar-pasar sore lainnya," ujarnya.

Diketahui, wisata religi di Kaliwungu potensial untuk mengembangkan perekonomian.
Banyaknya peziarah membuat kompleks makam di Kaliwungu menjadi ramai. Terutama saat Kamis sore, Jumat, Minggu, dan juga hari-hari besar Islam.
Dengan berkembangnya sejumlah pusat wisata kuliner yang ada, juga bisa mengangkat perekonomian para pengusaha desa. Seperti pedagang sembako, sayuran, hingga konter-konter pulsa.
"Kita siapkan lokasi berjualan pedagang saat ini sebanyak 100 tempat. Kita coba tata akses tempat parkirnya," tuturnya.
Seorang pedagang, Lala F (27) mengatakan, dibukanya pasar ini menjadi ladang tambahan bagi warga Kutoharjo untuk mencari rizki.
Khususnya bagi para pedagang rumahan dengan menjajakan dagangannya setiap Jumat sore.
"Alhamdulillah ramai, kemarin pertama (pembukaan-red) belum seramai ini. Kami harap ini bisa ditambah harinya semisal seminggu dua kali atau tiga kali," ujarnya.
Seorang pengunjung, Nur Aini mengatakan, ia dan keluarganya sengaja melihat pasar Waliku dengan menyempatkan diri datang ke Kaliwungu.
Katanya, ia cukup kaget karena pasar yang baru buka itu sudah ramai dengan pengunjung.
Sementara di beberapa wilayah lain seperti Terminal Mangkang juga terdapat tandingan pasar sore yang tak kalah ramai.
"Sebenarnya saya mau cari kulineran khas Kaliwungu saja sih. Belum mau berziarah."
"Tapi ke depan bagus juga, berziarah sambil kulineran. Tidak perlu menunggu saat syawalan," terangnya.