Berita Viral

Viral Penampakan Awan Mirip Gelombang Air Laut di Langit Pekalongan, Ini Penjelasan BMKG

Viral Penampakan Awan Mirip Gelombang Air Laut di Langit Pekalongan, Ini Penjelasan BMKG

Istimewa
Fenomena alam awan arcus yang berbentuk mirip gelombang air laut terjadi di Pekalongan. 

"Awan yang menyerupai gelombang tsunami ini lazim dikenal di bidang meteorologi sebagai awan Arcus."

"Awan ini tidak ada kaitannya dengan pertanda gempa bumi dan tsunami atau hal-hal mistis, tetapi murni karena adanya dinamika atmosfer tertentu," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Tegal Sayful saat dihubungi Tribunpantura.com.

Fenomena alam awan arcus yang berbentuk mirip gelombang air laut terjadi di Pekalongan.
Fenomena alam awan arcus yang berbentuk mirip gelombang air laut terjadi di Pekalongan. (Istimewa)

Pada saat ini wilayah Pekalongan dan sekitarnya berada pada musim transisi (pancaroba), ditandai dengan mulai aktifnya monsun Australia yang menyebabkan pola angin baratan menjadi timuran.

Hal ini memicu terjadinya monsoon trough di wilayah Jawa.

Selain itu adanya konveksi dari Madden Jullian Oscillation, Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator di wilayah Jawa meningkatkan potensi terbentuknya awan-awan konvektif di wilayah Jawa termasuk Pekalongan dan sekitarnya.

"Awan Arcus terbentuk karena adanya ketidakstabilan atmosfer yang disebabkan oleh adanya pertemuan massa udara dingin dengan massa udara hangat."

"Massa udara hangat yang sifatnya lebih ringan ini, terangkat ke atas dan memicu terbentuknya awan arcus yang polanya memanjang menyerupai gelombang tsunami," imbuhnya.

Pihaknya menuturkan, awan ini biasanya bergerak dengan kecepatan tertentu dan menimbulkan hujan lebat disertai petir dan angin kencang atau bahkan hujan es di wilayah yang dilaluinya, sehingga relatif singkat kejadiannya.

"Awan ini relatif jarang terjadi, namun di wilayah seperti Makasar, Pangkalan bun, dan Meulaboh sudah beberapa kali terjadi fenomena tersebut," tuturnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada dengan dampak dari awan tersebut, seperti menghindari berteduh di bawah pohon saat terjadi fenomena tersebut.

"Masyarakat juga dapat memantau perkembangan info cuaca dari BMKG seperti aplikasi android atau IOS info BMKG atau website www.bmkg.go.id. atau www.signature.bmkg.go.id," tambahnya. (Dro)

Baca juga: Braaak! Mahasiswa di Semarang Nekat Berkendara saat Ngantuk, Motornya Tersandar di Pohon Mahoni

Baca juga: Saat Tidur Pulas, Pria Ini Alat Kelaminnya Dipotong Pacar dan Dibuang ke Toilet, Begini Ceritanya

Baca juga: Ditegur karena Tabrak Motor, Pengemudi Fortuner Ini Malah Marah-marah dan Todongkan Senjata

Baca juga: Begini Penampakan Pra Desain Calon Istana Negara Baru, Jokowi Minta Masukan dari Masyarakat

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved