Berita Pekalongan

Begini Skenario Pemkot Pekalongan Antisipasi Pemudik Dini yang Curi Start, Aaf: Libatkan RT/RW

Begini Skenario Pemkot Pekalongan Antisipasi Pemudik Dini yang Curi Start, Aaf: Libatkan RT/RW

Tribunpantura.com/Indra Dwi Purnomo
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid (Aaf). 

Penulis : Indra Dwi Purnomo

TRIBUNPANTURA.COM, PEKALONGAN - Jumlah kasus perkembangan Covid-19 di Kota Pekalongan dalam waktu beberapa minggu terakhir ini mengalami peningkatan.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Pekalongan telah menyiapkan sejumlah skenario untuk mengantisipasi datangnya gelombang pemudik dini yang tiba lebih awal atau sebelum lebaran.

Para pemudik yang mencuri start sebelum larangan mudik diberlakukan ini dikhawatirkan menambah lonjakan kasus Covid-19 di Kota Pekalongan.

Baca juga: Antisipasi Pemudik Curi Start, Kades di Pekalongan Siapkan Posko Jogo Tonggo pada Akses Masuk Desa

Baca juga: Bagaimana Kelanjutan Kasus Dugaan Korupsi Revitalisasi Alun-alun Kota Tegal? Begini Kata Kejaksaan

Baca juga: Wisatawan Temukan Jenazah Misterius di Pantai Wulanjati Pemalang, Begini Ciri-ciri Korban

Baca juga: Kasus Penistaan Agama Marak Terjadi, Gus Yasin: Masyarakat Jangan Terpantik Emosi

Langkah mengantisipasi pemudik dini itu dilakukan, menyusul kebijakan pemerintah pusat yang menerapkan larangan mudik Lebaran pada 2021 yakni pada tanggal 6-17 Mei 2021.

Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid mengatakan, bahwa Pemkot menyadari larangan mudik itu diperkirakan tidak akan sepenuhnya ditaati warga masyarakat.

Karena, mudik sudah menjadi budaya atau tradisi masyarakat di Indonesia menjelang Lebaran.

"Meski sudah ada larangan mudik pada, animo adanya potensi pemudik dini bisa saja terjadi."

"Sehingga, perlu adanya pengawasan yang ketat dan antisipasi sejak dini untuk mencegah adanya lonjakan kasus Covid-19."

"Salah satunya melibatkan peran serta RT/RW hingga tingkat kelurahan untuk melakukan pendataan warganya jika ada pemudik dini yang sudah sampai di kampung halamannya," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan, Senin ,(19/4/2021).

Menurutnya, peran RT/RW hingga kelurahan untuk melakukan pendataan warganya sangat penting.

Karena, data pemudik paling pertama diketahui di tingkat tersebut.

"Sehingga kami butuh kerjasama RT/RW dan kelurahan untuk melakukan tracking kika ada pemudik dini yang sudah sampai di kampung halamannya," ujarnya

Aaf panggilan akrab Wal Kota Pekalongan mengungkapkan, tracking di tingkat RT/RW hingga kelurahan ini diperlukan dan menjadi perhatian bersama, khususnya jika ada pemudik yang memiliki gejala Covid-19 maupun berasal dari daerah kabupaten/kota yang berstatus zona merah.

Pemudik yang memiliki gejala tersebut, minimal akan dilakukan rapid test antigen.

"Tak hanya itu, Pemkot Pekalongan juga sudah menyediakan tempat isolasi mandiri di Gedung Diklat," ungkapnya.

Pihaknya juga akan bekerjasama dengan TNI-Polri dan instansi terkait untuk melakukan pantauan dan penjagaan di pintu-pintu masuk kendaraan dari luar kota yang akan memasuki Kota Pekalongan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved