Berita Kuliner

Mencicipi Ampo di Blora, Kuliner Jadul Terbuat dari Tanah Liat, Dipercaya Bisa Obati Sakit Perut

Mencicipi Ampo, Kuliner Jadul yang Terbuat dari Tanah Liat, Dipercaya Bisa Obati Sakit Perut

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: yayan isro roziki
Tribunpantura.com/Rifqi Gozali
Proses pembuatan ampo oleh Sarti. Tanah liat pilihan diiris tipis-tipis menggunakan sembilu. 

“Soalnya kalau memakai pisau tidak bisa dipotong tanahnya lengket,” ujar Sarti saat ditemui di kediamannya.

Hasil potongan tanah itu menyerupai kue gulung. Jika teksturnya masih lembek, Sarti biasa menjemurnya terlebih dulu sebelum dipanggang.

Tidak lama untuk menjemur ampo mentah itu, paling hanya sekitar 10 atau 15 menit.

Kemudian tahapan pemungkas dalam pembuatan ampo yakni memanggang di atas bara api barang 30 menit.

Tanah liat pilihan yang telah diiris tipis-tipis, kemudian dipanggang atau diasapi.
Tanah liat pilihan yang telah diiris tipis-tipis, kemudian dipanggang atau diasapi. (Tribunpantura.com/Rifqi Gozali)

Memang tidak ada campuran apa pun dalam pembuatan ampo.

Aroma yang ditawarkan oleh kuliner tersebut tidak lain hanya aroma tanah.

Meski begitu, kata Sarti, masih banyak para geofagi atau mereka yang memiliki kebiasaan memakan tanah yang memburunya.

Buktinya ampo buatan Sarti selalu laris terjual.

Ampo buatan Sarti paling sering dibeli oleh bakul atau pedagang pasar di Blora.

Para pedagang itu kemudian menjualnya lagi.

Selain itu tidak jarang para konsumen yang langsung bertandang ke kediamannya demi berburu ampo.

Tidak hanya Blora, sesekali ampo buatan Sarti juga dikirim ke Rembang jika memang ada permintaan.

Bahkan yang paling berkesan bagi Sarti, ampo buatannya pernah sampai ke Arab Saudi.

Saat itu karena ada tenaga kerja Tanah Air yang memesannya.

Ampo bagi Sarti adalah tumpuan hidup.

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved