Berita Kendal
Bupati Dico Ingatkan Disdikbud Kendal Agar Dunia Pendidikan Tidak Jadi Klaster Baru Covid-19
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengingatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) agar memperketat proses simulasi pembelajaran tatap muka (PTM
Penulis: Saiful Masum | Editor: muh radlis
Penulis: Saiful Masum
TRIBUNPANTURA.COM, KENDAL - Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengingatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) agar memperketat proses simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
Hal itu mengingat munculnya beberapa klaster baru penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kendal usai libur Lebaran Idulfitri 2021.
Dico tak ingin dunia pendidikan menjadi klaster penyebaran Covid-19 sehingga perlu komitmen bersama dalam menjalankan protokol kesehatan yang sudah ditentukan.
"Pendidikan ini sudah sesuai protokol kesehatan yang disiapkan. Kita sudah komunikasi dengan komisi X DPR RI dan juga Kementerian. Kita pastikan guru divaksin, kita fokus pastikan jangan sampai terjadi klaster," terangnya, Kamis (27/5/2021).
Lebih lanjut, prosedur dan protokol kesehatan harus dijalankan dengan maksimal di semua sekolah di bawah kendali pemerintah kabupaten. Kata Dico, setiap guru dan tenaga kependidikan berkewajiban memastikan setiap siswa yang belajar di sekolah tidak menimbulkan kerumunan.
Para siswa juga tidak diperkenankan melakukan aktifitas lain selain belajar selama 2 jam di sekolah dengan istirahat secukupnya. Setelah itu, pihak sekolah berkewajiban memastikan siswa-siswanya pulang dengan transportasi yang aman dari penyebaran Covid-19 seperti dijemput keluarga, menggunakan sepeda, atau jalan kaki bagi yang dekat.
"Semua kegiatan siswa dipantau dan dibatasi, tidak ada kegiatan lain selain belajar di kelas dengan waktu tertentu, kemudian pulang," ujarnya.
Terpisah, Kepala Disdikbud Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, total ada 12 SMP dan SD yang menjalankan simulasi PTM hingga tahap tiga. Meliputi SDN 1 Brangsong, SDN 1 Penyangkringan, SDN 2 Sukorejo, SDN 1 Gonoharjo, SDN 1 Trayu, SDN 2 Bebengan, SMPN 1 Patean, SMP Sabilurrasyad, SMPN 2 Brangsong, SMPN 2 Kendal, SMPN 2 Boja, dan SMPN 1 Weleri.
Ke-12 sekolah itu melakukan simulasi PTM tahap ke-3 selama 2 pekan sejak, Senin (24/5/2021) hingga 5 Juni mendatang.
"Tahap satu dilakukan oleh SMPN 1 Weleri, tahap dua melanjutkan di sekolah yang sama karena para guru dan tenaga kependidikan masih menjalani vaksinasi dua dosis. Pada tahap 3 ini ada tambahan 11 sekolah, meliputi 5 SMP dan 6 SD," terangnya.
Wahyu memastikan, semua sekolah yang mengikuti PTM sudah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Semua tenaga pendidik dan kependidikannya pun harus sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19.
Dalam pelaksanaannya, setiap kelas dibatasi maksimal 30 persen dari kapasitas ruang. Untuk SMP, setiap kelas dibatasi maksimal 16 orang, sedangkan SD maksimal 14 orang.
Setiap siswa yang masuk tidak harus siswa yang sama. Sekolah berhak menggilir siswa secara bergantian untuk mengikuti pembelajaran di sekolah. Untuk SD meliputi kelas 3,4, dan 5, sedangkan SMP kelas 7 dan 8.
"Saat ini belum semua mewakili eks kawedanan. Evaluasi terus dilakukan baik harian, mingguan, maupun dua minggu berjalan. Tahap selanjutnya akan kami usulkan 1.000-an guru divaksin, karena saat ini masih 20 persen guru dan tenaga kependidikan yang sudah divaksin dari total 10.800 guru yang ada. Semoga semuanya berjalan dengan lancar," tutupnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pantura/foto/bank/originals/penerapan-simulasi-ptm-di-smpn-2-kendal-untuk-kelas-7-kamis-2752021.jpg)