Berita Pekalongan

Rumah yang Digunakan Isolasi Mandiri di Pekalongan Diberi Sticker Penanda

Pasca puluhan guru SMAN 4 Kota Pekalongan yang terpapar Covid-19, Satgas Covid-19 setempat, langsung bergerak cepat dengan mamantau

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
TRIBUN PANTURA/INDRA DWI PURNOMO
Babinkamtibmas Polsek Pekalongan Barat menempelkan stiker dengan tulisan 'Rumah ini sedang digunakan untuk isolasi mandiri' di rumah warga yang terpapar Covid-19. 

Penulis : Indra Dwi Purnomo

TRIBUNPANTURA.COM, PEKALONGAN - Pasca puluhan guru SMAN 4 Kota Pekalongan yang terpapar Covid-19, Satgas Covid-19 setempat, langsung bergerak cepat dengan mamantau tracking, testing, treatment bagi puluhan guru SMA tersebut.

Satu persatu, rumah guru dan tenaga kependidikan yang terpapar Covid-19 ditempel stiker dengan tulisan 'Rumah ini sedang digunakan untuk isolasi mandiri'.

Seperti yang dilakukan oleh Kapolres Pekalongan Kota AKBP M Irwan Susanto bersama dengan Forkopimda, melaksanakan pemantauan langsung tracking dan swab warga Kelurahan Bandengan dan Kelurahan Padukuhankraton, Kecamatan Pekalongan Utara, yang kontak erat dengan warga terkonfirmasi positif Covid-19.

Kapolres Pekalongan Kota AKBP M Irwan Susanto mengatakan kegiatan ini dilakukan serentak di enam kecamatan wilayah hukum Polres Pekalongan Kota.

Terdiri dari empat kecamatan yang ada di Kota Pekalongan yaitu Kecamatan Pekalongan Barat, Pekalongan Timur, Pekalongan Utara, dan Pekalongan Selatan, dan dua kecamatan yang ada di Kabupaten Pekalongan yaitu Kecamatan Buaran, dan Tirto.

"Kegiatan tracking dan swab serentak dilakukan di rumah warga yang kontak erat dengan warga terkonfirmasi Covid-19 yang menjalani Isolasi mandiri di rumah."

"Rumah tersebut dipasang stiker dengan tulisan 'Rumah ini sedang digunakan untuk Isolasi Mandiri'," kata Kapolres Pekalongan Kota AKBP M Irwan Susanto, Sabtu (5/6/2021).

Menurutnya, tujuan penempelan stiker dimaksudkan agar masyarakat sekitar mengetahui bahwa rumah warga tersebut sedang digunakan untuk isolasi mandiri.

"Selain itu juga, masyarakat sekitar bisa ikut bergotong-royong dan membantu warga atau tetangga yang terpapar Covid-19 sedang menjalani isolasi mandiri di rumah," ujarnya.

Pihaknya menambahkan, bahwa seluruh aparat TNI-Polri dan Pemerintah Kota Pekalongan telah bersatu padu untuk menangani Covid -19.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, agar mencegah penyebaran Covid-19," tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid mengatakan, berdasarkan data dari 37 guru sma yang terpapar Covid-19, guru yang beralamat di Kota Pekalongan hanya ada 20 orang, sisanya beralamat di luar kota.

"Guru yang beralamat Kota Pekalongan hanya 20 orang, lalu 11 orang beralamat di Kabupaten Pekalongan, dan 6 orang warga Kabupaten Batang," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid.

Guna mencegah penyebaran Covid-19, pihaknya memerintahkan kepala dinas kesehatan Kota Pekalongan untuk berkoordinasi dengan dua dinas kesehatan kabupaten tersebut.

"Saya perintahkan Kadinkes untuk koordinasi dengan dinas kesehatan di dua kabupaten tersebut. Tujuannya, untuk melakukan tracking terkait kasus di SMA 4," imbuhnya.

Aaf panggilan akrabnya Wali Kota Pekalongan menambahkan, kasus di SMA N 4 ini merupakan kluster sekolah, bukan kluster pembelajaran tatap muka (PTM).

"Ini kluster sekolah, bukan PTM. Karena, di SMAN 4 belum melakukan PTM," tambahnya. (Dro)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved