Penanganan Corona
Klaster Sekolah di Pekalongan Muncul Lagi, 17 Guru dan Murid SMK Maarif Positif Covid-19
Klaster Sekolah di Pekalongan Muncul Lagi, 17 Guru dan Murid SMK Maarif Terpapar Covid-19, bermula dari evaluasi kegiatan PTM
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: yayan isro roziki
Penulis : Indra Dwi Purnomo
TRIBUNPANTURA.COM, KAJEN - Klaster sekolah di Pekalongan kembali muncul, ini terjadi setelah sejumlah guru dan siswa di SMK Ma'arif NU Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, terpapar Covid-19.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribunpantura.com, 11 guru dan 6 murid di sekolah kejuruan swasta tersebut terkonfirmasi Covid-19 hasil dari test PCR.
Kepala Puskesmas Tirto 1 dr Lisa Irnawati mengungkapkan, temuan kasus baru di sekolah, bermula dari kegiatan evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah tersebut.
Saat evaluasi, petugas menemukan guru yang mengalami anosmia atau hilangnya kemampuan penciuman dan perasa.
"Kegiatan di SMK Ma’arif NU Tirto itu sebenarnya ada dua, pertama evaluasi PTM. Kebetulan, kami mendapatkan tugas evaluasi PTM di sana."
"Nah saat itu, kita mendapatkan laporan adanya guru yang anosmia."
"Kemudian kita laporkan ke Puskesmas Wiradesa karena guru tersebut domisili di Wiradesa."
"Setelah, dilakukan swab PCR hasilnya positif," ungkap Kepala Puskesmas Tirto 1 dr Lisa Irnawati, Kamis (10/6/2021) siang.
Kemudian, adanya laporan itu pihaknya bersama tim melakukan tracking yang
melakukan kontak erat dengan guru yang bersangkutan.
"Jadi saat kita evaluasi PTM ke SMK tersebut kita langsung melakukan tracking siapa saja yang kontak erat dengan guru tersebut."
"Evaluasi PTM ke SMK tersebut, kita langsung melakukan tracking siapa saja yang melakukan kontak erat dengan guru yang bersangkutan."
"Ternyata, ada pertemuan di hari Senin (7/6/2021) yang guru positif tersebut mengikuti pertemuan dan ada 23 orang yang melakukan kontak," imbuhnya.
Selanjutnya, Puskesmas bersama kecamatan dan sekolah melakukan tes rapid antigen bagi guru dan siswa di SMK tersebut.
"Ada 47 siswa dan 47 guru yang disasar dalam tes tersebut. Hasilnya, ada 22 orang positif dari hasil tes rapid antigen," ucapnya.
Dr Lisa mengatakan, dari 22 orang yang positif rapid antigen dilakukan tes swab PCR.
"Hasil tes swab pcr 17 orang positif, di antaranya 11 guru dan 6 siswa," katanya.
Dari 17 orang yang positif itu, rata-rata orang tanpa gejala.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pantura/foto/bank/originals/swab-antigen-smk-maarif-nu-tirto.jpg)