Berita Kendal

DPRD Kendal Dorong Percepatan Vaksinasi untuk Guru dan Penyediaan Tabung Oksigen oleh Desa

Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kendal mendorong Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Dinas Kesehatan untuk melakukan

Penulis: Saiful Masum | Editor: muh radlis
IST
Rapat dengar pendapat komisi D DPRD Kendal bersama mitra OPD tentang penanganan Covid-19 di ruang paripurna pada, Senin (21/6/2021). 

Penulis: Saiful Masum

TRIBUNPANTURA.COM, KENDAL - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kendal mendorong Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Dinas Kesehatan untuk melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 bagi guru dan tenaga kependidikan.

Selain itu, dewan juga mendorong pemerintah desa untuk menyediakan tabung oksigen di tempat-tempat isolasi terpusat menggunakan alokasi anggaran dana desa (DD) 8 persen khusus penanganan Covid-19.

Dua hal yang menjadi masukan dan harapan DPRD itu disampaikan melalui rapat dengar pendapat bersama mitra komisi D dan beberapa instansi lain pada, Senin (21/6/2021) di ruang serbaguna DPRD. Meliputi, Asisten Administrasi Umum, Asisten Pemerintahan, Kabag Kesra, Dinas Kesehatan, Direktur RSUD dr Soewondo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial, BPBD, dan juga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes).

Ketua Komisi D DPRD Kendal, Mahfud Shodiq mengatakan, dalam rapat dengar pendapat bersama mitra organisasi perangkat daerah (OPD), pihaknya mendorong agar pemerintah daerah melalui OPD bertindak cepat atas meledaknya Covid-19 di Kendal. Dengan itu, diperlukan sinergitas pemerintah dengan DPRD, TNI, Polri serta instansi dan lembaga lainnya untuk menekan laju pertumbuhan kasus.

Selain tindakan pencegahan, kata Mahfud, pemerintah juga harus mengambil langkah sigap penanganan kasus agar tidak semakin berdampak buruk bagi masyarakat, ekonomi, hingga pembangunan daerah. 

"Pada rapat dengar pendapat kemarin, kita berharap semuanya harus saling sinergi agar kasus Covid-19 bisa ditangani bersama-sama. Meskipun ini sudah jalan, artinya supaya lebih maksimal lagi. Contoh relawan BPBD di masing-masing daerah bisa dimaksimalkan agar program PPKM mikro bisa berjalan maksimal," terangnya di Kendal, Selasa (22/6/2021).

Selain itu, Mahfud melanjutkan, dewan mendorong agar pemerintah desa bisa menyediakan tabung oksigen dengan menggunakan alokasi 8 persen dana desa untuk penanganan Covid-19. Fungsinya, tabung oksigen bisa ditempatkan di masing-masing tempat isolasi terpusat sebagai langkah antisipatif manakala ada warga yang terpapar Covid-19 mengalami gejala sesak nafas.

Keberadaan tabung oksigen diharapkan menjadi alat pertolongan pertama bagi masyarakat sebelum dilakukan penanganan lebih lanjut di rumah sakit. Mengingat ketersediaan tempat isolasi pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Kendal penuh. 

"Tetapi soal regulasinya apakah bisa atau tidak. Tabung oksigen ini nanti menjadi cadangan jika memang ada yang terpapar dan itu sifatnya tidak mendesak, bisa segera ditangani," ujar Mahfud.

Lebih lanjut, Mahfud mewakili Komisi D meminta dinas kesehatan juga memprioritaskan guru dan tenaga kependidikan di Kendal segera mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19. Dalam hal ini, Komisi D mendapatkan laporan bahwa baru 2.000-an guru dan tenaga kependidikan yang sudah divaksin, sedangkan jumlahnya di Kendal mencapai 6.000-an orang. 

"Program vaksinasi guru ini kita dorong karena masyarakat sudah semakin jenuh dengan anak-anak di rumah. Kita mendorong agar segera ada pertemuan tatap muka sekolah pada awal tahun ajaran baru nanti, dengan syarat guru dan tenaga kependidikannya sudah divaksin sebagai pelayan publik," tuturnya. 

Percepatan vaksinasi guru ini sebagai langkah untuk mempersiapkan pendidikan di tengah pandemi. Hal ini menjadi prioritas agar sisi pendidikan Kendal tidak ketinggalan. Sehingga kesehatan, perekonomian, dan pendidikan bisa bangkit beriringan setelah dihantam pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. 

Kepala Dinkes Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, saat ini Kabupaten Kendal sudah keluar dari zona merah Covid-19. Namun, ketersediaan jumlah tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit sudah penuh. 

Katanya, Kendal memiliki tempat tidur khusus pasien Covid-19 di semua rumah sakit dan rumah sakit darurat Covid-19 (RSDC) sebanyak 291 tempat tidur. Khusus di rumah sakit, semua tempat tidur khusus Covid-19 sudah penuh. Bahkan, sudah ada beberapa antrean perawatan yang menunggu ketersediaan kamar di ruang UGD.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved