Berita Kajen

Penutupan Objek Wisata di Petungkriyono Diperpanjang, Farid: Tak Ada Gejolak

Penutupan Objek Wisata di Petungkriyono Diperpanjang, Buntut Lonjakan Kasus Covid-19. Farid: Tak Ada Gejolak

Tribun-pantura.com/ Indra Dwi Purnomo
Suasana objek wisata Black Canyon, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, sebelum ditutup karena lonjakan kasus Covid-19. 

Penulis : Indra Dwi Purnomo

TRIBUNPANTURA.COM, KAJEN - Penutupan objek wisata alam Petungkriyono diperpanjang sampai 5 Juli 2021.

Hal tersebut diungkapkan Camat Petungkriyono Farid Abdul Hakim saat dihubungi Tribunpantura.com.

"Keputusan perpanjangan penutupan wisata di wilayah Petungkriyono atas kehendak warga dan pengelola wisata," ungkap Camat Petungkriyono Farid, Rabu (30/6/2021).

Farid mengatakan, sejak awal keputusan menutup merupakan hasil rembukan bersama.

"Tidak hanya itu juga, satgas Covid-19 Kabupaten Pekalongan mengintruksikan tutup sampek tanggal 5 Juli 2021."

"Jadi, mau tidak mau memperpanjang penutupan wisata," katanya.

Penutupan wisata Petungkriyono sepekan terkahir ini, karena kasus Covid-19 di Petungkriyono meningkat.

"Di Kecamatan Petungkriyono yang sudah lama selalu zona hijau, tiba-tiba ada lonjakan kasus. Yakni ada 21 kasus positif."

"Kasus ini menyebar di Desa Kayupuring, Desa Yosorejo, dan Desa Gumelem. Sehingga seluruh objek wisata ditutup.

Pihaknya menyebutkan, tren kenaikan kasus itu bukan dari klaster pariwisata. Melainkan dari klaster keluarga.

"Objek wisata ditutup demi keamanan di Petungkriyono, pengelola wisata dan warga sepakat menutup semua wisata."

"Pertimbangannya khawatir kasus makin tinggi dan justru melumpuhkan pariwisata," ucapnya.

Selain itu, tiga akses utama masuk ke kecamatan paling atas di Kabupaten Pekalongan juga disekat. Sehingga, mobilisasi warga bisa lebih terkontrol sesuai dengan protokol kesehatan.

"SOP-nya kami sampaikan ke rekan-rekan tim satgas desa."

"Ditanya tujuannya kemana, kepentingannya apa, kemudian mereka kita cek suhu badan, semprot tangan dengan handsanitizer."

"Penggunaan masker dan sebagainya terpenuhi."

"Minimal itu yang dilakukan karena kalau OTG kan kita ndak tahu apakah dia carier pembawa atau ndak."

"Yang jelas sesuai standar SOP kita jalankan," ujarnya

Farid mengapresiasi proses penutupan wisata di Petungkriyono. Pihaknya kagum dengan pengelola wisata dan warga yang memiliki upaya preventif.
 

"Biasanya kan penutupan kesannya sangar. Tapi ini tidak, karena kesepakatan dan inisiatif mereka jadi tidak ada gejolak. Aman," tambahnya. (Dro)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved