Permintaan Oksigen Melonjak hingga 300 Persen, Arta: Langka, Harga Naik Cukup Tinggi

Penulis : Dina Indriani

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Akhir-akhir ini kasus Covid-19 hampir semua daerah di Jawa Tengah mengalami peningkatan.

Hal itu juga berimbas pada kebutuhan medis bagi pasien.

Salah satunya adalah tabung oksigen yang saat ini mulai mengalami kelangkaan. 

Pasalnya banyak masyarakat yang menjalani isolasi mandiri dan membutuhkan stok oksigen. 

Permintaan oksigen yang meningkat membuat sejumlah distributor tabung oksigen kewalahan karena permintaan  kebutuhan meningkat hingga tiga kali lipat sedangkan persediaan terbatas. 

Distributor Tabung Oksigen di Batang, Arta Dinarta mengatakan permintaan tabung gas ataupun isi ulang oksigen meningkat hingga 300 persen. 

Permintaan tak hanya datang dari Pekalongan - Batang, bahkan hingga Purwokerto dan Semarang.

"Permintaan secara presentasi ada peningkatan sekitar 300 persen," tutur Arta saat ditemui Tribunpantura,Kamis (1/6/2021).

Dikatakannya saat ini tabung oksigen sudah mulai mengalami kelangkaan.

"Dipasaran saat ini sudah sangat langka sekali, bahkan cari ke Tegal dan Semarang stok habis,"  ujarnya.

Dalam sehari permintaan tabung oksigen, lanjut dia bisa mencapai sekitar 10-15 tabung habis dan bahkan kekurangan. 

"Kebanyakan digunakan untuk kebutuhan isolasi mandiri di rumah. Karena mereka rata-rata tidak ingin masuk ke rumah sakit," jelasnya. 

Naiknya permintaan ini pun turut berdampak pada kenaikkan harga tabung maupun isi ulang oksigen. 

"Selain langka harganya juga naik cukup tinggi untuk tabung kecil ukuran 0,3 meter kubik dari harga lama Rp550 ribu menjadi Rp700 ribu."

"Tabung ukuran 1 meter kubik harga lama Rp650 ribu menjadi Rp1,4 juta dan untuk ukuran besar 6 meter kubik harga lama Rp1,7 juta menjadi Rp3 juta," jelasnya.