Berita Slawi
Dijamin Bikin Ketagihan, Soto Kriuk Bumbu Tauco Khas Tegal, Semangkuk Besar Cuma Rp17.000
Dijamin Bikin Ketagihan, Soto Kriuk Bumbu Tauco Khas Tegal, Semangkuk Besar Cuma Rp17.000
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: yayan isro roziki
Penulis: Desta Leila Kartika
TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Jika anda sedang melintas atau berkunjung ke Kabupaten Tegal, jangan lupa menikmati soto yang dikenal dengan toping kriuknya.
Porsinya yang cukup banyak, dan tak lupa bumbu tauco yang mencerminkan soto khas Tegal.
Semangkuk besar soto kriuk bumbu taucho khas Tegal ini dibanderol cuma Rp17.000.
Sesuai namanya, warung soto yang dimaksud yaitu Soto Kriuk Khas Tegal yang sudah ada sejak tahun 2009 atau hampir 12 tahun yang lalu.
Warung soto yang berlokasi di jalan Raya Dua Ujung Rusi Singkil Adiwerna, RT 30/RW 03, Desa Ujung Rusi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal ini, merupakan milik Sri Endah Novita Ningrum (49) yang ia kelola bersama suami, dibantu kedua putri nya.
Mendapat resep membuat soto khas Tegal dari sang ibu, pemilik warung kemudian mengembangkannya menemukan rasa yang benar-benar enak dan pas.
Perempuan yang kerap disapa Novi ini mengatakan, awalnya ia membuatkan soto untuk teman-temannya sekaligus meminta pendapat apakah soto buatannya layak dijual untuk umum.
Tidak satu dua kali, Novi terus mencoba sampai teman-temannya memberikan penilaian bahwa soto buatannya enak dan ia langsung memberanikan diri membuka warung Soto Kriuk Khas Tegal.
Siapa sangka, resep dari sang ibu yang kemudian ia kembangkan sendiri bisa bertahan sampai 12 tahun, bahkan banyak digemari bukan hanya warga Kabupaten Tegal dan sekitarnya saja.
Nmun juga dari luar kota seperti Semarang, Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Jakarta, dan lain-lain.
"Sebuah nama menurut saya sangat penting terutama bagaimana caranya supaya mudah diingat oleh konsumen dan membuat mereka penasaran akhirnya dipilihlah nama Soto Kriuk Khas Tegal."
"Kriuknya sendiri berasal dari usus ayam yang digoreng sampai garing dan menimbulkan bunyi kriuk saat dimakan," cerita Novi, saat ditemui di kedai sotonya, Selasa (29/6/2021).
Adapun yang membuat soto buatan Novi berbeda atau memiliki ciri khas tersendiri kuncinya ada di bumbu tauco.
Kenapa? Karena Novi mengolah kembali bumbu tauconya sehingga cita rasa berbeda dari yang biasanya.
Jika tauco kebanyakan kuat dengan rasa asin dan agak asam, maka tauco milik Novi cenderung ada rasa manis dan gurih.
Tak heran soto buatannya juga disukai oleh konsumen nya yang berasal dari Semarang, Yogyakarta, Solo, dan Purwokerto yang notabene memiliki soto khas mereka sendiri.
Bahkan Novi mengaku konsumen yang awalnya tidak terlalu suka tauco dan merasa aneh, setalah mencoba soto tauco miliknya malah ketagihan.
Selain mengolah kembali tauco yang ia beli dari Pemalang, Novi juga memilih tauco yang kelas premium sehingga cita rasa jauh lebih enak.
"Soto khas Tegal kuncinya ada di tauco dan bumbunya. Karena tauco saya olah sendiri lagi, Alhamdulillah soto saya bisa diterima oleh lidah pembeli asal Yogyakarta, Semarang, Solo yang tadinya tidak suka tauco pada akhirnya suka soto kriuk buatan saya," ujarnya.
Soto Kriuk khas Tegal memiliki beberapa pilihan toping yaitu ayam, babat, daging sapi, dan campur. Kemudian dipadukan dengan nasi, tauge, daun bawang, dan kuah kaldu yang kaya bumbu rempah-rempah.
Cara mengolahnya setelah semua komponen soto lengkap, sebelum diberi bumbu tauco dah kuah kaldu soto direndam dengan air panas terlebih dahulu selama beberapa detik.
Setelahnya baru diberikan tauco, kuah kaldu, kecap, bawang goreng, tak lupa toping kriuk, dan siap disajikan.
"Harga satu porsi soto mau yang isi ayam, daging, babat, dan campur sama yaitu Rp 17.000. Mangkok besar dan sudah pasti isi jauh lebih banyak," tutur Novi.
Selama ini Novi dan sang suami mengelola warung soto mereka sendiri dan dibantu oleh tiga orang karyawan.
Sesekali kedua anaknya pun ikut membantu jika sedang tidak ada pekerjaan atau kesibukan.
Dikatakan, sekali proses pembuatan bumbu tauco sampai 6 kilogram yang bisa digunakan Novi sampai tiga hari.
Namun saat sedang ramai pembeli dalam seminggu bisa membuat tauco sampai tiga kali.
"Kebanyakan pelanggan ketagihan dengan tauco buatan saya, mereka tidak bosan, saya pun yang membuat tidak pernah bosan."
"Bahkan karena minat yang cukup banyak, akhirnya saya menjual tauco secara terpisah dengan kemasan sendiri."
"Tujuannya supaya konsumen yang di luar kota kangen soto Tegal bisa buat sendiri."
"Tauco ini tahan lama terutama saat disimpan di kulkas, kalau disimpan di luar paling cuma tahan tiga hari itu harus langsung dimasak," terangnya.
Untuk jam operasional warung Soto Kriuk khas Tegal ini mulai pukul 08.00 WIB - 21.00 WIB. Buka setiap hari Senin - Minggu.
Novi mengungkapkan, rata-rata per hari ia bisa menjual 50 mangkok soto. Namun jumlah tersebut belum dihitung dengan pembeli yang minta soto nya dibungkus.
Selain buka di kedai, Novi juga menerima pesanan soto untuk acara hajatan minimal 100 porsi soto, tapi biasanya pemesanan sampai 400 porsi. Harga pun berbeda dengan yang dijual di kedai.
"Saya memang hobi memasak dan di keluarga saya saja yang jadi pedagang. Orangtua basic nya malah dari pendidikan."
"Untuk cabang sejauh ini memang satu, banyak yang menawari ingin mengajak kerja sama dan nantinya buka di tempat lain cuma saya yang memang belum ingin."
"Selain itu waktunya juga belum ada, jadi sementara saya ingin fokus di satu warung ini dulu," pungkasnya. (dta)