Berita Jateng

Panglima TNI Optimalkan Tracing Kontak Erat Pasien Positif Covid 19 hingga ke Daerah

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen. Pol. Arief Sulistyanto, dan Kepala

TRIBUN JATENG/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen. Pol. Arief Sulistyanto, dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito tinjau tempat isolasi terpusat Rumah Dinas Walikota Semarang. 

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen. Pol. Arief Sulistyanto, dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito tinjau tempat isolasi terpusat Rumah Dinas Wali Kota Semarang.

Pada tinjauannya Panglima TNI disambut  Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moh Abdul Hakam.

Pada tinjauannya tersebut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama rombongan menyapa pasien covid 19 yang sedang melaksanakan olah raga.

Panglima TNI menuturkan kasus positif covid 19 di Indonesia masih tinggi. Oleh sebab itu dibutuhkan kerjasama untuk menyelesaikan permasalahan covid 19.

"Kita harus bahu membahu untuk menyelesaikan permasalah covid 19," ujarnya, Minggu (25/7/2021).

Menurut Panglima, berkaca dari lebaran 2021, kasus covid 19 melonjak dua minggu setelah itu. Dirinya berharap perayaan Idul Adha tahun tidak terjadi lonjakan seperti saat Idul Fitri.

"TNI Polri mempunyai tugas tracing kontak erat, vaksinasi, dan pembagian obat. Serta menyiapkan tempat isolasi baik mandiri yang diawasi Babinsa dan Bhabinkantimas maupun isolasi terpusat," jelasnya.

Lanjutnya, TNI Polri juga diberi tugas untuk memberikan pendampingan trancing kontak erat. Dirinya mengakui bahwa hasil evaluasi tracing konta erat dinilainya masih kurang.

"Oleh sebab itu dalam pelaksanaan tracing kontak erat  nantinya dibantu TNI Polri sampai ke wilayah perkampungan maupun dan desa," ujar dia.

Marsekal Hadi berharap adanya tracing kontak erat, bisa mendeteksi 15 orang yang kontak erat dengan pasien terpapar covid 19. Hal ini bertujuan agar bisa segera dilakukan isolasi terpusat jika mendapati hasil tracing tersebut ikut terpapar covid 19.

"Nanti akan melaksanakan karantina selama lima hari. Setelah itu akan dilakukan PCR. Jika dinyatakan negatif lepas dari karantina kalau positif harus melaksanakan isolasi terpusat," jelasnya.

Ia menegaskan tempat isolasi terpusat harus disiapkan. Hal ini untuk mengantisipasi  jika terjadi lonjakan.

Kabaharkam Polri Komjen. Pol. Arief Sulistyanto, menambahkan tracing kontak erat akan dilaksanakan secara masif. Apabila hasil tracing ditemukan masyarakat yang positif agar mau melakukan perawatan di isolasi terpusat.

"Masih banyak masyarakat yang enggan  melakukan itu. Jadi betul-betul dilakukan isolir agar tidak melebar kemana-mana," tandasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved