Berita Jateng
Pandemi Covid-19 Hambat Penanganan Stunting di Kebumen
Penanganan kasus stunting di Kabupaten Kebumen belum optimal karena pandemi covid 19. Meskipun, angka kasus stunting di Kebumen dari tahun
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
TRIBUNPANTURA.COM, KEBUMEN - Penanganan kasus stunting di Kabupaten Kebumen belum optimal karena pandemi covid 19. Meskipun, angka kasus stunting di Kebumen dari tahun ke tahun terus menurun.
Wabup Kehumen Ristawati mengatakan angka kasus stunting di Kabupaten Kebumen di tahun 2020, sekitar 15,34 persen. Angka tersebut menurun dibanding tahun 2019, yakni 19,6 persen.
Adapun data terakhir di bulan Februari 2021, dari jumlah balita sebanyak 71,220 di Kebumen, terdapat 9,231 kasus stunting atau sekitar 12, 96 persen.
"Ditargetkan di tahun 2022, angka kasus stunting menurun hingga 11,50 persen.’’jelasnya, Rabu (4/8/2021)
Rista menyebut, keterbatasan anggaran di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) karena rasionalisasi dan refocussing menyebabkan pengalokasian anggaran untuk penanganan stunting menjadi terabaikan atau belum menjadi prioritas.
Pandemi covid-19 juga membuat kegiatan tidak berjalan optimal karena kegiatan masyarakat dibatasi.
Masukan saat Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Kebumen juga belum melibatkan Kemenag dalam penanggulangan stunting.
Melalui rapat ini kemarin, Rista berharap bisa bersama sama mengevaluasi capaian target kegiatan dalam rangka penurunan stunting di OPD semester I tahun 2021 dan semester II tahun 2021. Termasuk untuk mengatahui kendala atau hambatan, sekaligus mencari solusinya.
