Berita Jateng

Thoi Sebut Penjualan Bendera dan Umbul-umbul Tahun Ini Turun Drastis

Omzet penjualan bendera merah-putih, umbul-umbul, dan pernak-pernik 17 Agustusan pedagang di sekitar Pasar Puri Baru tahun ini menurun cukup drastis.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
Tho’i Supriyanto (53), penjual bendera dan umbul-umbul menata dagangannya di trotoar depan Pasar Puri Baru Pati, Rabu (11/8/2021). 

TRIBUNPANTURA.COM, PATI - Omzet penjualan bendera merah-putih, umbul-umbul, dan pernak-pernik 17 Agustusan pedagang di sekitar Pasar Puri Baru tahun ini menurun cukup drastis.

Hal itu dirasakan Tho’i Supriyanto (53), penjual bendera dan umbul-umbul di depan Pasar Puri Baru Pati.

“Masih ada saja yang beli. Namun, mungkin karena sedang ada PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), omzet agak menurun, tidak seperti biasa. Tahun kemarin biarpun sudah ada corona, penjualan masih lumayan bagus, sekarang turun sekitar 50 persen,” ujar dia saat diwawancarai Tribunjateng.com, Rabu (11/8/2021).

Tho’i merupakan pedagang bendera asal Cirebon. Ia datang ke Pati berama seorang putranya. Sudah lima musim Agustusan ia berjualan bendera dan umbul-umbul di Pati. Namun, menurutnya tahun ini penjualan paling sedikit dibanding sebelumnya.

“Saya biasa jualan sejak tanggal 1 sampai 16 Agustus. Biasanya saya bawa dua karung, tanggal lima sudah habis terjual dan tambah pasokan lagi. Sekarang saya bawa dua karung masih sisa satu karung belum terjual,” kata dia.

Tho’i menyebut, jika sedang laris, ia bisa mengantongi pendapatan kotor atau omzet sebesar Rp 1 juta per hari. Kali ini omzetnya menurun 50 persen lebih.

Bendera dan umbul-umbul yang dia jual dikulaknya dari Garut. Harga jualnya bervariasi. Bendera ukuran sedang ia jual seharga Rp 20 ribu per lembar. Begitu pula umbul-umbul satuan. Adapun kain hiasan background merah-putih ia jual Rp 200 ribu per 10 meter.

“Yang beli biasanya masyarakat sekitar sini, dari RT-RT untuk menghias kampungnya. Kadang juga dari perkantoran,” kata dia.

Tho’i mengatakan, sebetulnya ada beberapa rekannya sesama penjual bendera musiman dari Cirebon yang datang ke Pati bersamanya. Namun, kebanyakan mereka sudah pulang atau pindah berjualan ke daerah lain.

“Kalau saya sampai tanggal 16 nanti tetap jualan di sini. Setelah itu pulang ke Cirebon,” tandas dia.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved