Penangkapan Teroris di Jateng
Terduga Teroris di Tembalang Semarang Terkenal Sumbu Pendek Pemarah, Begini Kesaksian Tetangga
Terduga Teroris di Tembalang Semarang Terkenal Sumbu Pendek Suka Marah, Begini Kesaksian Tetangga
Penulis: iwan Arifianto | Editor: yayan isro roziki
Ia mengatakan, terduga sudah lama tinggal di tempat tersebut, persisnya berapa tahun ia kurang tahu pasti.
Yang jelas, terduga sudah masuk daftar penduduk setempat namun KTP bukan warga Sendangmulyo.
"Sudah lama menetap di sini. Rumahnya yang ditempati statusnya juga rumah sendiri ga ngontrak," paparnya.
Penangkapan tersebut juga membuat warga kaget lantaran terduga yang biasa disapa Firman tak menunjukan gelagat aneh di masyarakat.
"Saya melihat selama ini aktivitasnya seperti warga pada umumnya. Di rumah terduga juga ada bengkel dan ia suka ternak kambing," imbuh Muslihin.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 tangkap dua terduga teroris di Kota Semarang yakni Djoko Soewarno (46) dan Febriana Safrudin Firmansyah (45).
Para terduga merupakan anggota Jamaah Islamiah (JI) yang diamankan anggota Densus di masing-masing kediamannya, Jumat (13/8/2021) pagi.
Untuk terduga Djoko Soewarno (46) ditangkap selepaskan melaksanakan salat subuh di Masjid Kasmuri Nurussalam yang tak jauh dari rumahnya.
Selepas salat tersebut, ia dibekuk anggota Densus tepat di depan rumahnnya di Gang Damai 3, RT 7/RW 6, Wonolopo, Mijen, Kota Semarang.
"Istri dan anak Pak Djoko kaget atas penangkapan tersebut, kami sebagai warga juga tak percaya jika Pak Djoko diamankan aparat kepolisian lantaran diduga terlibat kasus terorisme," terang Ketua RT 7/RW 6, Wonolopo, Muhammad Ghufroni kepada Tribunpantura.com.
Ia menjelaskan, perasaan kaget yang dialami anak istri dan tetangga terduga teroris bukan tanpa alasan. Pasalnya, terduga selama ini dikenal sebagai sosok yang ramah terhadap tetangga dan memiliki jiwa sosial tinggi.
Terduga selama empat tahun tinggal di wilayah tersebut selalu ringan tangan ketika diminta tolong oleh tetangga sehingga tetangga tak menyangka sama sekali terduga terlibat aktivitas terorisme.
"Setiap ada kerja bakti dan ada tetangga yang kesusahan Pak Djoko selalu semangat untuk membantu. Orangnya arif bijaksana dan hubungan ke tetangga sangat bagus," papar Ghufroni.
Djoko dimata para tetangganya juga dikenal sebagai orang yang terbuka tak pernah bermasalah.
Bahkan, rumahnya yang baru saja direnovasi setiap sore menjadi tempat ngaji para anak-anak di lingkungan tersebut.