Berita Jateng
9.934 Balita di Kabupaten Banjarnegara Menderita Stunting
Angka prevalensi Balita stunting di Kabupaten Banjarnegara cenderung menurun di tahun 2021 ini.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
TRIBUNPANTURA.COM, BANJARNEGARA - Angka prevalensi Balita stunting di Kabupaten Banjarnegara cenderung menurun di tahun 2021 ini.
Pada tahun 2019, persentase kasus stunting di Banjarnegara adalah 23,74% atau terdapat 10.446 kasus stunting.
Sedangkan data di tahun 2021, turun menjadi 22,39% atau masih ada 9.934 balita di Banjarnegara mengalami stunting.
Meski terjadi penurunan yang cukup signifikan, Wakil Bupati Banjarnegara, Syamsudin menilai penanganan stunting di Kabupaten Banjarnegara masih perlu upaya lebih.
Ini mengingat target angka stunting nasional adalah 14% di tahun 2024.
"Target nasional angka stunting sebesar 14 % di tahun 2024.
Kita harus upayakan agar dapat terwujud, bahkan kalau bisa lebih rendah dari target tersebut," katanya saat membuka kegiatan Rembuk Stunting di Sasana Bhakti Praja Setda Banjarnegara, Rabu (25/8/2021).
Kasus balita stunting menjadi perhatian serius Pemkab Banjarnegara.
Walaupun bukan merupakan penyakit, stunting tidak boleh dipandang sebelah mata.
Masalahnya, anak dengan kondisi stunting cenderung memiliki kecerdasan lebih rendah dibandingkan anak yang tumbuh dengan optimal.
Pada akhirnya, ia menilai stunting dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, menurut dia, butuh sistem terpadu dan terintegrasi dalam penanganan stunting agar bisa optimal, baik melalui penguatan komitmen, kampanye perubahan perilaku, konvergensi program, akses pangan bergizi serta pemantauan dan evaluasi.
Plt. Kepala Baperlitbang Banjarnegara, Yusuf Agung Prabowo menyampaikan, kegiatan Rembuk Stunting bertujuan untuk membangun komitmen bersama di lingkungan Pemkab Banjarnegara dalam percepatan penanganan stunting.
Yusuf mengatakan, sebagai upaya percepatan penanganan stunting, saat ini Kabupaten Banjarnegara telah menetapkan sebanyak 20 desa menjadi lokasi fokus penanganan stunting.
"Terdapat 10 desa lokasi fokus stunting pada tahun 2021 dan ada penambahan 10 desa lagi di tahun 2022," katanya.
